Ini Bahaya Pakai Penghemat Bensin pada Kendaraan

Harga Baru BBM
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Para pemilik kendaraan kini banyak menggunakan alat penghemat bensin agar konsumsinya lebih irit. Beragam alat penghemat bahan bakar tersedia di pasaran. Ada yang menggunakan magnet yang dipasang di saluran bahan bakar, ada pula yang menggunakan cairan yang dicampurkan dengan bahan bakar di dalam tangki.

Keduanya mempunyai tujuan sama, yakni memaksimalkan proses pembakaran di mesin, sehingga daya mesin lebih optimal. Dengan penggunakan bahan bakar yang sama, kendaraan dapat menempuh jarak lebih jauh.

Alat penghemat bensin yang menggunakan magnet, umumnya dipasang pada saluran bahan bakar. Pemasangannya sendiri ada dua cara. Pertama, alat dipasang di sisi luar dan lingkarkan di pipa saluran bahan bakar.

Cara kedua pemasangan dengan cara memutus saluran bahan bakar, lalu mengalihkan bahan bakar agar masuk dan melewati alat penghemat bahan bakar.

Gak Betah Jadi Duda, Anwar Fuady Bakal Nikah Lagi di Umur 77 Tahun

Cara pertama relatif lebih aman, karena tidak mengubah pipa atau selang bahan bakar standar pabrik. Sedangkan cara kedua lebih berisiko, karena saat memutus dan menyambungkan saluran bahan bakar tentunya tidak bisa dibongkar-pasang begitu saja dan memerlukan selang tambahan untuk menyambung ke alat penghematnya.

Dilansir AstraWorld, Senin, 20 April 2015, saat menyambung saluran bahan bakar perlu memperhatikan kualitas selang dan cara pemasangannya, karena berisiko terjadi kebocoran bahan bakar.

Penggunaan penghemat bensin berbentuk cairan, dilakukan dengan mencampurkan bersama bahan bakar di dalam tangki, sehingga mesin mobil mengkonsumsinya terus menerus. Cairan aditif ini umumnya mengandung bahan kimia yang menghasilkan unsur logam yang berefek kurang baik pada saluran bahan bakar dan ruang bakar.

Risiko yang mungkin terjadi jika terdapat unsur logam di mesin adalah tersumbatnya lubang injektor dan munculnya kerak di ruang bakar apabila zat aditif digunakan dalam jangka waktu lama. Maka itu, jika akan menggunakan cairan aditif bahan bakar, sebaiknya menggunakan yang tidak menghasilkan unsur logam agar tidak merusak mesin mobil.

Apapun keputusan Anda untuk menggunakan penghemat bahan bakar, sebaiknya pertimbangkan dengan matang dan gunakan penghemat bahan bakar yang telah teruji kualitasnya. Jangan sampai salah pilih.

Sebab, niat hemat hanya akan berlaku dalam jangka pendek, tetapi justru boros di jangka panjang. Mesin mobil kesayangan pun menjadi korbannya.

Koalisi Perubahan Selesai, Surya Paloh Tetap Ingin Bina Hubungan Baik Dengan PKS
BRQ Fuel Catalyst

'Logam Ajaib' Ini Bikin Kendaraan Hemat BBM

BRQ katalis itu juga dapat meningkatkan performa mesin.

img_title
VIVA.co.id
23 Agustus 2015