Ini 6 Cara Perawatan Mobil yang Salah

Ilustrasi jual beli mobil bekas.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Merawat mobil kadang gampang-gampang susah. Terkadang, karena menyepelekan perawatan, justru menimbulkan kerusakan pada sistem mobil.

Mengenal Rem ABS, Masalah dan Solusinya

Setidaknya, ada enam perawatan yang salah dan kerap dilakukan para pemilik mobil. Alih-alih ingin mobilnya lebih baik, namun justru berujung kebalikannya. Berikut enam cara perawatan mobil yang salah seperti dilansir di situs resmi Toyota:

1. Menghidupkan AC pada RPM tinggi

Biasakan menghidupkan AC mobil ketika Rotation Per Minute (RPM) rendah atau pada saat mesin idle ketika pedal gas tidak diinjak. Jangan menyalakan AC ketika mobil tengah melaju dan RPM tinggi. Cara itu untuk menghindari gesekan yang terlalu keras antara pulley dan pressure plate pada kompresor AC, dan kerja mesin lebih berat.

2. Mencuci lantai kabin dengan air

Sistem audio mungkin yang paling rentan akibat perlakuan ini. Sistem audio bisa rusak bila air mengenai komponen kelistrikan. Kemungkinan paling fatal adalah bodi bawah mobil bisa berkarat. Gunakan lap lembab untuk membersihkan lantai kendaraan.

3. Memakai deterjen untuk mencuci mobil

Seperti diketahui bodi mobil akan semakin kinclong begitu dicuci menggunakan deterjen. Tapi akibatnya, bahan yang terkandung pada deterjen tersebut dapat merusak warna eksterior. Gunakan sampo khusus bodi mobil.

4. Balancing & Spooring Seperlunya

Melakukan balancing & spooring sepertinya masih jarang dilakukan oleh setiap pemilik mobil. Kebanyakan aktivitas tersebut hanya dilakukan pada saat diperlukan, atau saat mobil ada keluhan. Sebaiknya lakukan balancing dan spooring setiap 10 ribu atau 20 ribu kilometer. Balancing & spooring juga bisa menekan konsumsi BBM lebih rendah, ban pun tidak cepat menjadi gundul.

5. Menghidupkan mesin di pagi hari sambil menginjak gas

Jangan menginjak pedal gas ketika menghidupkan mesin di pagi hari. Jika kerap dilakukan bakal menimbulkan efek yang tidak baik pada kendaraan. Sebab, pelumas belum sepenuhnya melumuri mesin saat mesin baru dihidupkan. Gesekan yang tiba-tiba tanpa oli ini bisa memperpendek usia mesin.

6. Tidak pernah servis rutin dan hanya ganti oli

Masih banyak pemilik mobil hanya melakukan pergantian oli mobil, perseneling dan gardan. Tapi langkah itu tak dibarengi dengan servis rutin demi menekan anggaran. Cara tersebut sangat salah, mesin akan semakin optimal jika sepenuhnya diperhatikan. Dengan begitu mobil tetap awet dan nyaman ketika digunakan.

Tips Pedagang Ketahui Mobil Bekas Tabrakan

(mus)

Oli mesin.

Tips Bedakan Oli Asli dan Oplosan

Banyak produsen nakal yang kini memproduksi oli palsu.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2017