- Autoevolution
VIVA.co.id - Ajang pameran otomotif berskala internasional yang diselenggarakan di Tiongkok, Shanghai Auto Show 2015, hari ini akan resmi ditutup. Meski acara ini dimeriahkan dengan antusiasme pengunjung dan sukacita peserta pameran, ada beberapa orang yang justru dirugikan dengan adanya pameran ini.
Mereka yang dimaksud adalah para Sales Promotion Girls atau SPG, gadis-gadis yang biasa disewa untuk berdiri di samping mobil yang tengah dipamerkan dan sesekali membagikan brosur kepada pengunjung.
Dilansir dari Autoevolution, Rabu 29 April 2015, panitia acara memang resmi melarang kehadiran SPG ini, karena mereka dianggap tidak akan berpengaruh pada tujuan utama pameran. Selain itu, gadis-gadis ini kerap mengenakan pakaian yang seksi dan ketat, sehingga panitia takut acara yang mereka gelar dianggap sebagai bagian dari eksploitasi wanita.
Tentunya, para SPG ini tidak tinggal diam. Mereka mengadakan aksi unjuk rasa di sebuah ruas jalan di Xujiahui, Tiongkok. Aksi protes ini dilakukan karena mereka merasa panitia pameran menutup sumber pendapatan utama mereka secara sepihak.
Gadis-gadis berparas ayu ini juga mengatakan bahwa pakaian yang mereka gunakan adalah bagian dari kesepakatan kontrak, dan bukan atas keinginan mereka pribadi.
Uniknya, aksi unjuk rasa ini dilakukan dengan cara berdandan layaknya pengemis. Dengan mengenakan pakaian yang compang-camping dan memoles kulit putih mereka dengan make-up hitam layaknya seorang gelandangan, belasan SPG ini turun ke jalan sambil membawa spanduk bertuliskan "Kami ingin bertahan hidup."