- VIVA.co.id/Dody Handoko
VIVA.co.id - Pameran unik digelar saat perayaan HUT ke-1109 Kota Magelang dari tanggal 13 hingga 17 Mei 2015 kemarin. Dalam program bertajuk, 'Ayo ke Magelang' itu beberapa kendaraan unik dipajang di alun-alun Magelang.
Dari beberapa kendaraan yang dipamerkan, sebuah sepeda kayu sukses menyedot perhatian. Sepeda kayu buatan tahun 1839 ini merupakan replika dari sebuah sepeda kayu buatan Skotlandia.
Yang lebih menarik, sepeda kayu antik ini awalnya ditemukan sang pemiliknya, Bagus Priyana, saat hendak dijadikan kayu bakar. Maklum, sepeda ini awalnya ditumpuk bersama kayu-kayu lain untuk memasak.
“Saya mendapat secara tidak sengaja. Sekitar tiga tahun lalu, ibu saya diberi setumpuk kayu bakar untuk keperluan memasak di dapur oleh tetangga. Setelah saya amati, ternyata ada kerangka sepeda dari kayu. Sepeda itu, lalu saya rangkai,” kata Bagus Priyana sekaligus ketua panitia pameran Magelang Tempo Doeloe itu.
Selain sepeda kayu, terdapat pula bekas mobil kenegaraan Presiden Soekarno keluaran tahun 1963. Mobil ini merupakan koleksi pribadi seorang pengusaha mobil di Magelang. Mobil bercat hitam dengan plat nomor bertuliskan RI 1 itu terlihat anggun.
Dijelaskan Bagus bahwa pameran Magelang Tempo Doeloe adalah event pameran yang disusun dengan konsep jadul. Maka, hampir semua yang dipamerkan dalam event ini adalah materi-materi yang berbau jadul.
Ada pameran barang-barang antik, kendaraan kuno, kuliner lawas, juga pameran produk-produk kerajinan UMKM. Tak hanya itu, event ini juga menampilkan aneka kegiatan pendukung, seperti nonton bareng film perjuangan, bedah buku, diskusi sejarah, aneka lomba hingga pertunjukan kesenian lokal.
Pameran ini melibatkan Komunitas Sepeda Toea Indonesia (Kosti), Komunitas Sepeda Toea Magelang (VOC), Lagrangan (grup musik etnik ), Dewan Kesenian Kota Magelang, Pepadi dan penggiat dolanan bocah (Gundul Pacul).
Di samping itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Perhimpunan Penggemar Mobil Kuna Indonesia (PPMK), Holden, Maci, dan Magnifico Fiat.
Pameran MTD diikuti sekitar 100 stan yang menyuguhkan kuliner tradisional, keris, barang antik, uang kuno, buku lawas, dan batu mulia. Ada juga produk kreatif seperti kaos, mok, kartu pos bergambar foto masa lalu dan gambar ilustrasi tentang suasana kehidupan masyarakat Jawa karya Cornelis Jetses (era 1950-an). (asp)