- Toyota Astra
VIVA.co.id - Salah satu yang disarankan bengkel radiator kepada pemilik mobil adalah menggunakan cairan khusus saat mengisi radiator. Cairan yang biasa disebut coolant tersebut, mengandung senyawa kimia yang mampu menaikkan tingkat didih, sehingga dianggap lebih aman ketimbang air.
Selain itu, coolant juga dicampur dengan bahan kimia lain yang dapat mencegah timbulnya karat pada komponen radiator. Tidak heran, apabila cairan ini menjadi pilihan banyak pemilik mobil.
Cara kerja coolant sebenarnya tidak jauh berbeda dengan air. Panas yang dihasilkan mesin akan diserap oleh cairan tersebut, untuk kemudian dibawa ke bagian radiator. Panas, kemudian dilepas ke udara dengan menggunakan kipas. Cairan, kemudian kembali lagi ke bagian blok mesin.
Namun, seperti yang dilansir dari Toyota Astra, Kamis 28 Mei 2015, coolant tidak selamanya baik untuk semua mobil. Ada satu hal yang harus diperhatikan pemilik, sebelum mereka memutuskan untuk menggunakan coolant sebagai cairan pendingin.
Salah satu sifat coolant adalah dapat merontokkan karat yang mungkin ada di sepanjang jalur pendingin mesin. Karat biasanya akan timbul, apabila radiator pernah diisi dengan air biasa.
Nah, jika terkena coolant, karat ini akan dikikis dan terbawa oleh coolant. Akibatnya, karat akan menumpuk di sepanjang jalur pendingin. Jika hal ini dibiarkan, bisa menimbulkan bahaya yang lebih besar.
Jika karat menempel pada jalur yang berbatasan dengan oli, lama kelamaan akan menyebabkan pengikisan, yang berujung pada tercampurnya cairan pendingin dengan oli.
Jadi, sebelum mengisi coolant, sebaiknya pemilik mobil (terutama mobil bekas) terlebih dulu memeriksa kondisi radiator dan jalur-jalur pendingin mesin. Hal ini dapat dilakukan sendiri, dengan menuang cairan penguras radiator. Setelah bersih, barulah coolant bisa digunakan sebagai pengganti air. (asp)
