Sumber :
VIVA.co.id
- Mudik Lebaran dengan menggunakan sepeda motor memang sering dilakukan masyarakat di Indonesia. Alasannya beragam. Mulai dari kehabisan tiket angkutan, fasiltas alat transportasi kurang nyaman, serta petimbangan murah meriah.
Baca Juga :
Rem Motor Anda Keras, Ini Penyebabnya
Akan tetapi, mudik menggunakan sepeda motor dianggap paling rawan terjadi kecelakaan. Hal itupula yang membuat berbagai elemen baik pemerintah maupun perusahaan sepeda motor memberikan fasilitas berupa mudik gratis.
Menurut Pengamat Keselamatan Berkendara Sepeda Motor Indonesia, Edo Rusyanto, ada tiga faktor yang harus diperhatikan saat mudik menggunakan sepeda motor; yaitu faktor manusia, faktor Kendaraan, dan faktor lainnya.
Berikut beberapa tips bagi pemudik seperti disampaikan dalam keterangannya:
Faktor manusia:
1. Kesehatan fisik
Pesepeda motor dianggap pantang berkendara dalam kondisi sakit. Sebab, saat tubuh tidak bugar konsentrasi bakal terganggu. Padahal, tanpa konsentrasi mustahil dapat berkendara dengan baik. Karena itu, yang termasuk dihindari adalah berkendara setelah minum obat dan tak perlu memaksakan diri.
2. Stabilitas emosi
Keletihan, dehidrasi, debu, asap, cuaca panas, kemacetan, hingga kebisingan suara kendaraan bisa memicu stres. Kondisi tersebut bisa memicu emosi tidak stabil. Dianjurkan redam emosi berlebihan dengan tetap menjaga kebugaran dengan beristirahat yang cukup dan fokus dalam berkendara.
Selain itu, abaikan jika ada provokasi dari pengguna jalan yang lain. Artinya, pertebal rasa sabar. Sebab, Anda tentu mencari selamat sampai tujuan.
3. Kuasai teknik berkendara aman
Hal ini bisa dimulai dari menjaga jarak aman saat berkendara. Selain itu, lakukan mendahului kendaraan lain dengan aman, hingga melakukan pengereman yang aman dan selamat.
Faktor kendaraan:
1. Servis kendaraan
Saat mudik, motor akan dipakai untuk jarak ratusan kilometer. Akan jauh lebih baik jika kendaraan dilakukan servis sebelum memulai perjalanan. Datangi bengkel dan mintalah diperbaiki meski kerusakannya kecil.
2. Periksa ulang jelang keberangkatan dan setiap beristirahat
Kondisi yang harus dicek mulai bahan bakar minyak (BBM), kondisi tekanan angin pada ban, kualitas kanvas rem, rantai, lampu-lampu, standar motor, kondisi oli, kaca spion, hingga busi.
3. Kelengkapan surat kendaraan
Pastikan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dibawa, dan sebaiknya dalam kondisi tidak telat pembayaran pajaknya.
Faktor lain:
Pastikan berdoa sebelum menempuh perjalanan memohon keselamatan kepada Sang Pencipta. Minta perlindungan-Nya. Selain itu, perhatikan hal-hal sebagai berikut;
1. Surat Izin Mengemudi (SIM)
Pastikan SIM masih berlaku. SIM mati bisa kena tilang. Tentu amat merepotkan untuk mengikuti sidang di kota yang jauh dari tempat tinggal kita.
2. Perlengkapan keselamatan
Pastikan helm yang dipakai memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan menutupi seluruh wajah (full face). Gunakan sepatu menutupi mata kaki, lebih direkomendasikan yang tidak memakai tali. Selain itu, gunakan jaket cukup tebal yang melindungi terpaan angin serta yang berwarna mencolok agar mudah dilihat. Serta, gunakan sarung tangan dan membekali diri dengan jas hujan.
3. Obat-obatan
Untuk berjaga-jaga, bisa membekali diri dengan obat luka luar atau obat gosok menghilangkan rasa pegal.
4. Peta dan rute
Pahami rute yang bakal dilintasi, termasuk mungkin juga jalur alternatifnya.
5. Ponsel
Nomor-nomor penting terkait panggilan darurat, mulai kerabat, kantor polisi, hingga rumah sakit di rute yang dilintasi.
6. Uang receh
Siapkan pecahan Rp1.000 hingga Rp5.000, bisa bermanfaat untuk membayar uang parkir hingga jasa toilet di SPBU.
7. Barang bawaan
Beban berat membuat keseimbangan pemotor bisa terganggu. Daya reflek dan manuver pun bakal kurang nyaman, terlebih jika harus berhenti mendadak atau menghindari benturan. Jika memungkinkan, ada baiknya sebagian barang bawaan dipaketkan via perusahaan kurir guna mengurangi beban.
8. Penumpang
Demi keselamatan di jalan, jumlah penumpang dan pengendara sebaiknya tak lebih dari dua orang.
9. Jadwal istirahat
Tentukan waktu istirahat secara berkala setidaknya dua jam sekali.
10. Pilih tempat istirahat
Istirahat bisa dimanfaatkan untuk mengisi BBM, buang air kecil, ibadah salat, atau tidur sesaat 15-30 menit. Bisa memanfaatkan SPBU, rumah makan, atau posko-posko yang biasanya bertebaran selama arus mudik dan balik. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
2. Stabilitas emosi