Ternyata Knalpot Mercedes-Benz Dibuat di Purbalingga

Knalpot buatan Purbalingga.
Sumber :
  • beliknalpotpurbalingga.com

VIVA.co.id - Tak banyak yang tahu jika Purbalingga merupakan Kabupaten kecil di Jawa Tengah yang ikut mempopulerkan nama Indonesia di dunia. Ya, kota kelahiran Pahlawan Jenderal Sudirman ini terkenal dengan industri knalpot terbesar di Indonesia, bahkan, salah satu yang terbesar di dunia.

Banyak Pabrik Otomotif Berdiri, Apa Untung Buat Indonesia?

Sebagai bukti, hasil knalpot-knalpot buatan Purbalingga sudah banyak tersebar di dalam dan luar negeri; seperti di Asia dan Eropa. Maka jangan heran jika ada sebuah patung besar pembuat knalpot di salah satu jalan di Purbalingga.

Konsumennya pun tak main-main, sejumlah Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) banyak yang memesan knalpot dari kota yang juga terkenal batiknya itu.

"Kita sudah masuk ke pabrikan, seperti Suzuki, Toyota, dan Daihatsu. Kita bukan sombong lho, tetapi knalpot dari Purbalingga juga sudah kita ekspor ke Jerman sama Dubai. Mercedes-Benz juga pakai knalpot kita (buatan Purbalingga)," ujar Muhajirin, Ketua Paguyuban Pengrajin Knalpot Purbalingga.

Ia menjelaskan, pembuatan knalpot ini sudah berlangsung sejak tahun 1990-an. Saat ini, tercatat ada 100 perajin dengan jumlah tenaga kerja mencapai 4 ribu orang. Awalnya mereka mengaku hanya sekadar iseng, namun kini tak menyangka hasil buah tangan dan kejelian para pengrajin justru menjadi populer.

Selain sejumlah ATPM, karya putra Purbalingga ini juga dipasok untuk knalpot kendaraan militer panser produksi PT Pindad. "Dulu saingan kita berat lho, perusahaan dari Perancis, tetapi Alhamdulillah sekarang kami yang pegang," ujar Muhajirin seraya tersenyum.

Kendati telah populer, bukan tak ada masalah. Para pengrajin di Purbalingga mengaku masih mengalami kesulitan memenuhi pesanan yang datang. Pembuatannya dalam sebulan masih terbilang kecil untuk kebutuhan industri otomotif.

"Kita kan masih handmade, bukan mengandalkan mesin, jadi kadang ATPM suka kecewa. Mereka dalam sebulan bisa memesan 5 ribu unit, sementara yang bisa kita penuhi hanya sekira 500 knalpot saja. Kita masih manual. Untuk itu kita minta agar pemerintah membantu kami agar kualitas makin baik dan para pengrajin makin semangat," kata dia.

Bicara omzet, ada perputaran uang sekira Rp3 miliar dalam satu bulan dari hasil penjualan knalpot. Harga yang dijual pun bervariasi, mulai dari Rp450 ribu. Mereka juga memasok knalpot-knalpot merek top, seperti AMG dan Remus. Meski sedih hasilnya justru diklaim pihak lain, namun mereka senang dapat bertumpu hidup dari bisnis ini.

Sentul Kembali Terperangah Lihat Aksi Tim ABM Motorsport
Sarung tangan menempel di motor

Sarung Tangan Menempel di Motor, Bahayakah?

Sarung tangan sangat penting untuk menjaga tangan Anda.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2016