Benarkah Kendaraan yang Jarang Ganti Oli Boros Bensin?

Ilustrasi oli kendaraan
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Setiap pemilik kendaraan pasti menginginkan kendaraannya hemat bahan bakar. Dengan begitu, kantong akan aman dari banyaknya pengeluaran dari biaya bensin.

Jurus-jurus menghemat pun mulai diterapkan. Tapi, jangan pernah meniru jurus yang satu ini: demi menekan pengeluaran, ganti oli dilakukan lebih jarang. Meskipun odometer menunjukkan jarak yang ditempuh mobil sudah jauh, oli tak kunjung diganti.

Pengeluaran untuk ganti oli memang bisa ditekan, tapi efek keseluruhan mungkin akan lebih boros. Jika oli yang sudah kurang bagus namun tetap dipaksa bekerja, komponen-komponen yang semestinya dilumasi akan mudah aus.

Dilansir AstraWolrd, piston, ring piston atau katup-katup yang tidak mengalami pelumasan dengan baik akan rentan mengalami kerusakan. Efek lainnya, konsumsi oli pun lebih boros karena jika silinder baret, oli akan ikut terbakar yang ditandai dengan keluarnya asap putih tebal di ujung knalpot.

Artinya, jangan menghemat pengeluaran dengan cara memperpanjang masa penggantian oli. Jika kualitas oli sudah buruk segera ganti dengan yang baru. Indikator penggantian cairan ini biasanya adalah angka-angka di odometer yang menunjukkan seberapa jauh jarak yang telah ditempuh mobil.

Bahkan, khusus kepada pengendara yang sehari-hari berkendara di lalulintas macet disarankan penggantian oli tidak semata-mata bersandar pada angka di odometer. Ada baiknya penggantian oli dipercepat dari ketentuan angka kilometer di odometer.

Mengenal Rem ABS, Masalah dan Solusinya

Sebab, saat mobil terjebak kemacetan, angka odometer pasti tidak bertambah. Sementara, mesin terus bekerja. Artinya oli tak henti-henti melumasi komponen-komponen logam yang saling bersinggungan meskipun mobil tidak berjalan.

Ada baiknya, bagi yang sering mengalami kemacetan, indikator selain odometer yang dapat digunakan untuk mengetahui kapan harus mengganti oli adalah dengan mendengarkan suara mesin. Jika terasa lebih kasar, pertanda kualitas oli sudah buruk. Oli yang sudah harus diganti juga ditandai dengan menurunnya performa mesin.

Kaitan kualitas oli dan penghematan tidak hanya dapat mengurangi pengeluaran biaya perbaikan atau penggantian komponen-komponen yang aus. Oli yang berkualitas baik dalam melumasi akan memperingan gesekan di antara logam-logam saat mesin bekerja.

Sebaliknya, oli yang buruk akan memperberat gesekan. Nah, gesekan berat yang mengakibatkan putaran mesin lebih berat inilah yang otomatis membuat konsumsi BBM lebih boros.

Rem Motor Anda Keras, Ini Penyebabnya
Oli mesin.

Tips Bedakan Oli Asli dan Oplosan

Banyak produsen nakal yang kini memproduksi oli palsu.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2017