- www.autoevolution.com
VIVA.co.id - Floyd Mayweather, petinju jetset asal Amerika Serikat ini memang dikenal sebagai petarung yang doyan menghabiskan uangnya untuk hal-hal berbau mobil mewah berharga fantastis.
Fakta menunjukkan, ia memiliki sederet supercar dari beragam pabrikan, mulai dari Ferrari, Lamborghini, McLaren, hingga Buggati.
Belakangan, petinju berkulit hitam itu di-bully habis masyarakat dunia, karena kemenangannya yang kontroversial atas Manny Pacquiao. Kesombongannya dengan harta dan pamer kekayaan memperparah keadaan.
Kendati demikian, ada satu sisi lain Mayweather yang cukup terbilang baik hati. Seperti dilansir Autoevolution, Senin 3 Agustus 2015, Mayweather memberikan hadiah kepada anak didiknya, Ashley Theophane, berupa sebuah mobil mewah New Chysler 300 secara cuma-cuma.
Alasan Mayweather memberikan mobil kepada petinju asal Inggris ini, sebagai apresiasi untuk ambisi Theophane yang ingin memenangkan setiap pertandingan untuk menjadi yang terbaik di setiap kelas yang diikutinya.
Bagi Mayweather, memang memberikan sebuah mobil bukan perkara sulit. Sebab, petinju berusia 38 tahun yang telah memegang gelar juara dunia kelas Welter WBC, WBA, dan WBO ini dinobatkan sebagai salah satu atlet terkaya di dunia.
Sedangkan Theophane merupakan petinju profesional di kelas welter ringan yang sempat beberapa waktu lalu terbang ke Las Vegas, untuk melakukan persiapan tarung melawan Steve Williams. Namun, sayang duel tak terjadi karena Steve cedera.
Untuk mengisi kekosongan, petinju 34 tahun itu, kemudian menghabiskan waktu di Mayweather Gym, yang kemudian mengubah hidupnya. Di markas Mayweather, Theophane mendapatkan fasilitas pelatihan terbaik dan mendapatkan sejumlah rahasia sukses di atas ring.
Ada pun untuk New Chrysler 300, merupakan salah satu sedan mewah yang dilengkapi 'segudang' fitur; seperti Adaptive Cruise Control with Stop, Full-speed Forward Collision Warning with Active Braking, dan masih banyak lainnya. (asp)
Belasan Mobil Klasik Meriahkan IIMS 2016
Mobil klasik paling tua yang dipajang pabrikan 1924.
