Ternyata Eks Blue Bird Jadi Armada Taksi Lain

PT Blue Bird Tbk, menyatakan di tengah penjualan mobil baru yang menurun drastis, penjualan mobil bekas taksi justru relatif stabil.

"Jelang Lebaran memang masyarakat jadi banyak uang, maka penjualan mobil bekas juga ikut naik (termasuk Blue Bird). Setelah lebaran memang agak turun, tapi jika dibandingkan bulan-bulan sebelum lebaran itu angka lebih kecil,” kata Tri kepada

di kantor pusat Blue Bird, di Jalan Mampang Raya, Jakarta Selatan, Jumat 2 Oktober 2015.

Tri juga menuturkan, penjualan mobil bekas taksi hingga saat ini masih menjadi buruan konsumen terutama bagi mereka penghobi dan yang ikut kominutas.

Menurut  Tri, tak hanya di Jakarta, permintaan mobil bekas taksi Blue Bird juga tersebar di beberapa kota di luar Jabodetabek. Akan tetapi, sama seperti penjualan mobil baru harga taksi di daerah bisa mengalami kenaikan antara Rp2-5,5 juta dari Jakarta atau tergantung jarak.

"Contohnya, jika dibandingkan di Jakarta dan Surabaya, harga taksi di sana (Surabaya) bisa naik Rp2 juta. Kalau nyebrang Pulau Jawa seperti Palembang, Padang, Pekanbaru itu bisa naik jadi Rp4,5 - 5,5 juta,” kata Tri.

Selain digunakan secara personal, kata Tri, mobil bekas taksi Blue Bird juga dibeli para konsumen untuk dijual kembali atau ada juga dijadikan mobil taksi kembali.

“Yang jelas, kalau dari Blue Bird, ketika dijual warnanya harus diubah. Tidak boleh sama seperti warna taksi kami. Kami pasti terima cat mobil disesuaikan keinginan konsumen,” ungkapnya.

“Ada juga konsumen yang berasal dari Aceh, dan dia itu merupakan pemilik showroom. Selain itu ada juga yang beli taksi kita terus dijadikan lagi armada taksi. Tapi warna pasti berubah,” kata Tri.

Tri juga mengaku, jika mobil bekas yang dijual di daerah habis stok, tentunya pool mobil bekas di Jakarta akan ikut memasoknya. Ini dilakukan agar konsumen tak lama menunggu.