- Foto: VIVA.co.id/Herdi Muhardi
VIVA.co.id - Pasar mobil crossover secara global terus mengalami perkembangan, termasuk di Indonesia. Salah satu pemain untuk jenis kendaraan ini adalah PT Nissan Motor Indonesia (NMI) dengan produk andalanya Nissan Juke.
Belum lagi, di Indonesia, PT Honda Prospect Motor (HPM) selaku agen pemegang merek Honda di awal 2016 akan meluncurkan produk terbaru di kelas crossover, yaitu Honda B-RV. Tentu saja persaingan akan semakin sengit. Lantas bagaimana NMI akan menghadapinya?
General Manager Marketing Strategy and Communication Division PT NMI, Budi Nur Mukmin, akhirnya ikut angkat bicara. Ia mengakui bahwa pasar otomotif nasional di kelas crossover semaki lama akan semakin berkembang.
Menurut Budi, pergeseran konsumen untuk dalam setiap pemilihan mobil ada dua faktor. "Pertama, mobil ini seperti fashion, karena mereka memiliki masa-masa kejenuhan dengan mobil yang ada," kata Budi, Kamis, 5 November 2015.
Budi mencontohkan, jika saat ini konsumen menginginkan mobil dua baris berkapasitas 4-5 penumpang maka pilihan yang ada adalah mobil hatchback atau SUV (Sport Utility Vehicle).
Akan tetap, lanjut dia, sewaktu-waktu konsumen akan merasa jenuh dengan model mobil yang ada saat ini. Maka dari itu, ke depan konsumen akan memilih mobil fashionable dan fungsional. Itu terjadi pada mobil crossover.
Faktor kedua, kata Budi, tentu mobil dengan bentuk dan desain baru karena adanya deman atau permintaan dari konsumen. "Dan demand itu terdorong karena suplainya juga ada. Jadi pabrikan-pabrikan ikut meluncurkan crossover. Jadi pasarnya kedorong ke atas," ucapnya.
Alhasil Budi pun mengakui, Juke di pasar crossover akan mengalami persaingan yang semakin ketat. "Dahulu sendirian terus sekarang ada kompetitor dan berikunya ada lagi yang lain. Enggak apa-apa, kita harus hadapi. Tugas kita luncurkan mobil baru itu kaya kompetisi naik turun. Dahulu Juke market leader dan lalu turun, lalu nongol. Kompetisi pasar itu wajar,” ujar dia.