- Dian Tami/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Kabar tak sedap menerpa Mazda Indonesia. Sempat beredar kabar, Mazda Indonesia akan mengikuti jejak Ford yang terpaksa 'gulung tikar' di pasar otomotif tanah air. Benarkah itu?
Kabar ini muncul karena perusahaan dengan bendera Mazda Motor Indonesia (MMI) ini dikatakan memiliki kemiripan dengan Ford Motor Indonesia (FMI) selama berkiprah di pasar otomotif tanah air.
Kesamaan yang paling mencolok tentu, Mazda juga tak memiliki pabrik di Indonesia alias masih harus impor unit kendaraan. Selain itu, segmen dan daftar model yang ditawarkan Mazda dengan Ford juga memiliki kesamaan dengan sama-sama mengusung produk berorientasi kesenangan berkendara.
Beberapa kalangan juga menyebutkan bahwa sinyal ini semakin kuat dengan terlihat mulai sepinya diler-diler Mazda di Jakarta. Beberapa diler Mazda tampak mulai tak all-out memamerkan produk-produknya di diler mereka.
Namun kabar ini langsung mendapat bantahan dari pihak Mazda. Menurut Senior Marketing Manager PT MMI, Astrid Ariani Wijana, penjualan Mazda justru membaik tahun lalu sehingga sangat tidak logis untuk mengikuti jejak Ford.
"Berita yang sangat tidak tepat itu. Mazda tidak memiliki rencana apa pun untuk hengkang dari Indonesia," kata Astrid kepada VIVA.co.id, Rabu 17 Februari 2016.
Menurut Astrid, market penjualan Mazda justru tumbuh baik di mana di 2015 lalu justru naik 2 persen dibanding tahun sebelumnya. Menurutnya, hasil ini sangat baik mengingat industri otomotif umumnya turun 13,3 persen.
"Mobil-mobil keluaran kami juga memiliki segmen pasar yang baik. Mazda2 menguasai segmen share sebesar 9,8 persen, kemudian CX-5 memiliki 11,8 persen segmen share dan Biante 34,7 persen," kata Astrid.
Dalam kesempatan itu, Astrid juga menegaskan bahwa Mazda sangat optimistis dengan pasar Indonesia terlebih dengan keunggulan teknologi yang ditawarkan seperti Skyactiv, fitur-fitur keselamatan aktif dalam i-Activsense dan sistem infotainment MZD Connect yg hadir di kendaraan generasi terbaru mazda yaitu Mazda2, Mazda CX-5 dan Mazda6.
Wapres Imbau Produsen Otomotif Manfaatkan Tax Amnesty
Pemerintah tidak akan membocorkan rahasia perusahaan.
