Ini Sosok Pengganti Mahathir Mohamad di Proton

Norzahid Mohd Zahudi
Sumber :
  • Paultan

VIVA.co.id – Proton akhirnya mengangkat CEO baru setelah mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengundurkan diri, dua hari lalu. Sebagai pengganti Mahathir, Proton pusat menunjuk sosok Norzahid Mohd Zahudi sebagai CEO baru.

Tanggapan Proton Dapat Kucuran Dana Rp5 Triliun

Lalu siapa sebenarnya sosok Norzahid Mohd Zahudi? Nama pria yang satu ini sebenarnya tak asing lagi di lingkungan Proton. Sebelum ditunjuk menggantikan Mahathir di Proton Holdings, Norzahid mengisi pos sebagai CEO Proton Edar sejak Oktober 2014.

Sedangkan untuk posisi yang ditinggalkan Norzahid di Edar, Proton menunjuk sosok Rohime Shafie yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) di Proton Holding.

Mahathir Lengser, Pinjaman Dana Proton Cair

Seperti yang dilansir Paultan, Jumat 1 April 2016, Norzahid akan bertugas terhitung mulai hari ini. Pengangkatan Norzahid ini juga ikut mengubah susunan petinggi di perusahaan mobil nasional Malaysia tersebut.

Mahathir dikenal sebagai pendiri dari perusahaan yang memproduksi mobil nasional Malaysia tersebut. Ia mendirikan Proton saat masih menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia, 1983 silam.

Otomotif Tidak Bisa Dihubungkan dengan Nasionalisme

Kala itu, Proton dimiliki oleh Khazanah Nasional, lembaga milik pemerintah yang khusus menangani investasi. Di bawah pimpinan Mahathir, Proton berhasil menjadi salah satu produsen mobil yang cukup ternama, baik di Asia maupun Eropa.

Namun, penjualan tiba-tiba menurun, setelah posisi perdana menteri dijabat oleh Najib Razak. Menurut berita yang dilansir dari The Strait Times, perseteruan antara Najib dan Mahathir membuat Proton menderita.

Mahathir pernah mengeluh bahwa pemerintah Malaysia saat ini lebih memberi jalan bagi investor asing untuk berbisnis mobil di Malaysia, ketimbang berusaha menaikkan penjualan produk buatan dalam negeri di luar wilayah mereka.

Bahkan, usaha Mahathir meminjam dana ke pemerintah Malaysia sebesar 1,5 miliar Ringgit, atau setara dengan Rp4,8 triliun, ditolak mentah-mentah. Tadinya, dana tersebut akan digunakan untuk menutupi kerugian Proton, yang angkanya mencapai Rp83,9 miliar per bulan.

Selain undur diri dari Proton, Mahathir juga melepas jabatannya sebagai penasihat di Lotus, Langkawi Development Authority (LADA) dan Tioman Island Development Authority (TIDA). (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya