Butuh Waktu Berapa Lama Jadi Freestyler Motor? Ini Tipsnya

Freestyle Yamaha di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Herdi Muhardi

VIVA.co.id – Profesi sebagai freestyler sepeda motor kini semakin digandrungi. Bahkan di Indonesi kini memiliki beberapa freestyler motor jempolan, salah satunya Wawan Tembong. Nah, dalam kesempatan ini, Wawan ini akan menularkan wawasannya sebagai seorang freestyler.

Perlindungan Cat Mobil Berkualitas Tinggi Hadir di Jakarta Selatan

Perlu diketahui, Wawan Tembong memang cukup punya nama untuk urusan aksi akrobatik ini. Bahkan untuk kawasan Asia khususnya Asia Tenggara, nama Wawan Tembong cukup disegani di kalangan freestyler karena kerap menjadi jawara di berbagai event.

Meski sudah cukup populer, namun pria asal Boyolali ini tak pelit untuk berbagi ilmu. Menurut Wawan, freestyle tidak sama dengan balapan. Jika balapan butuh motor kencang maka untuk freestyle tidak. Bahkan dengan mesin standar juga dapat dilakukan.

6 Cara Ampuh dan Mudah Bersihkan Mika Lampu Mobil yang Kusam

“Untuk freestyle, tidak perlu (mesin) di upgrade. Kalau bisa sudah injeksi, karena minim masalah terutama saat melakukan manuver berputar di atas,”kata Wawan kepada VIVA.co.id.

Menjadi freestyler pemula yang luwes, kata Wawan, setidaknya dibutuhkan waktu hingga tiga bulan.
Masih menurut Wawan, skill standar yang dibutuhkan untuk menjadi freestyle meliputi stoppie (angkat roda belakang), wheeli (angkat roda depan), serta burnout.

Belajar dari Wanita Ngamuk ke Dishub karena Digembok Mobilnya, Pahami Aturan Parkir di Jalan

“Awalan untuk belajar tidak harus berani, tapi belajar membuat angka delapan, kita bawa motor bukan motor bawa kita. Jadi kita kalau sudah tahu handling pengereman dan kontrol, dari situ kita bisa kendalikan motor. Salah, kalau baru belajar langsung melakukan standing,”  terangnya.

Tak lupa Wawan menekankan, untuk menjadi freestyler juga haru memperhatikan unsur safety. “Safety dan berlatih pada tempatnya. Karena ada orang belajar di tempat sembarang dan tidak menjaga safety. Tapi kalau kita ingin jadi rider professional harus dihindari semua itu. Untuk latihan bukan jalan umum dan tetapi pada tempatnya. Lapangan kosong cukup ideal,” ujar Wawan.

Selain tempat berlatih, bagi pemula atau pun profesional, Wawan mengharuskan, para freestyle menggunakan sejumlah perlengkapan keamanan mulai dari  body protector, helm full face, serta minimal sepatu yang menutupi mata kaki.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya