Mengapa Desain Mobil Jepang Banyak Mirip Tokoh Kartun?

Nissan Juke 2015.
Sumber :
  • Dok: Nissan

VIVA.co.id – Sejumlah mobil populer di Jepang yang memiliki reputasi kinerja baik kerap memiliki desain yang jauh berbeda dengan mobil buatan Eropa atau negara lainnya. Hal ini ternyata sangat beralasan, mengingat mobil-mobil buatan Jepang selalu berorientasi pada budaya pop negara tersebut.

Satu Lagi Taksi Canggih Hadir di Indonesia

Menurut Kepala Desain Global Nissan Shiro Nakamura, hal itu memang menjadi ciri khas mobil-mobil buatan Jepang, di mana para pabrikan otomotif di negara 'Matahari Terbit' itu selalu memberi unsur J-factor. Cara itu dilakukan agar membantu membedakan mobil-mobil buatan Jepang dari kendaraan lainnya dari sejumlah negara di pasaran.

Nakamura mencontohkan, seperti halnya model Nissan GT-R supercar yang memakai desain mirip dengan tokoh kartun Gundam, tokoh animasi yang populer di Jepang. Mobil itu terlihat berpenampilan seperti robot dengan lampu belakang membulat.

Mobil Canggih Pakai Plat Jokowi Seliweran di Luar Negeri

"Lihatlah, mobil itu terlihat membungkuk. Bagian garis depan seperti tak mengalir lancar ke belakang. Itu karena kami ingin mengekspresikan kesan canggung tapi keren, bentuk kuat dari robot animasi Jepang," kata Shiro Nakamura kepada Reuters, Rabu, 20 April 2016.

Dengan begitu, wujud Nissan GT-R, kata dia, akan berbeda dengan supercar lainnya seperti Porsche dan Ferrari. "Itu dirancang untuk meniru keindahan dan efisien seperti halnya dari hewan berburu, seperti jaguar," katanya.

Nissan March Punya Wajah dan Fitur Baru, Harga Mulai Rp152 Jutaan

Pada Nissan, Nakamura mengaku telah bereksperimen dengan interpretasi modern dari afinitas budaya pop Jepang yang tanpa sengaja mengundang kelucuan. Sebut saja Nissan Juke yang terlihat seperti karakter Monkey D di film animasi Jepang, One Piece. Kata dia, Nissan tak masalah dengan hal ini.

Begitu pun dengan Isuzu Motors. Dia mengatakan tentunya mereka ingin estetika budaya Jepang masuk ke dalam desain mobil-mobilnya. "Kami menekankan hal itu (desain) karena kita merek Jepang. Kecuali Anda lahir dengan gaya dan DNA budaya sendiri," katanya.

Dengan begitu, Nissan berharap, upaya seperti ini dapat membantu konsumen membedakan desain di pasaran di tengah begitu banyak mobil saat ini yang sulit untuk dibedakan.

Di Toyota Motor, mobil yang menggunakan pendekatan tokoh kartun juga berlaku pada model Prius hybrid C. Grill depan dan lampu depan LED yang didesain miring membuat hatchback itu terlihat seperti Pikachu, tokoh karakter di cerita animasi Pokemon.

Menurut Kepala Desain Global Toyota Tokuo Fukuichi, kemiripan itu bukan sekadar pendekatan J-factor. Namun, juga dengan upaya para insinyur untuk meningkatkan aerodinamika mobil.

"Untuk Toyota, terutama pada merek premium Lexus, pendekatan J-factor memang diterapkan. Tetapi bukan semata-mata pada bentuk, tetapi juga pada fungsinya. Sebagai contoh, cara pintu terbuka dan menutup dan bagaimana tombol-tombol pada roda kemudi membuat sensasi tersendiri ketika dioperasikan," kata dia.

"Kami juga berorientasi pada pentingnya visibilitas. Itulah DNA dan J-factor yang dimaksud," katanya lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya