Hindari Tiga Penyebab Mobil Turun Mesin

Efek telat ganti oli pada mesin.
Sumber :
  • Toyota

VIVA.co.id – Turun mesin alias overhaul merupakan pemeriksaan dan perawatan dapur pacu pada mobil secara menyeluruh. Mesin mobil dibongkar untuk dicek dan diukur dengan teliti komponen-komponen yang terdapat di dalamnya. Jika ditemukan komponen yang rusak atau kurang berfungsi dengan baik, maka dilakukan perggantian dengan komponen baru, kemudian semua komponen dirakit kembali.

Belajar dari Kecelakaan Bus Rosalia Indah yang Tewaskan 7 Orang karena Sopir Ngantuk

Biaya yang harus dikeluarkan untuk turun mesin termasuk mahal, mencakup biaya jasa dan komponen karena jenis perangkat yang diganti juga cukup banyak. Maka itu, agar mesin mobil tidak harus menjalani turun mesin, sebagai pemilik atau pengendara mobil Anda harus mengenali gejala-gejala mesin yang abnormal agar tidak mendadak rusak. Ada tiga kondisi penting yang harus diperhatikan dan diantisipasi agar mobil tidak sampai mengalami turun mesin. Berikut seperti dilansir AstraWorld, Rabu, 27 April 2016.

1. Mesin mati mendadak karena overheating

Mobil Bermasalah atau Ada Kondisi Darurat saat Melewati Jalur Contraflow, Menepi ke Mana?

Saat mesin tiba-tiba mati saat mobil dikendarai, sebaiknya jangan langsung menghidupkan mesin (starter) kembali. Perhatikan dahulu jarum penunjuk temperatur mesin. Kalau menunjukkan H (hot), sebaiknya jangan menghidupkan mesin, tetapi lakukan pengecekan sistem pendingin yaitu kebocoran air radiator dan kipas pendingin radiator.

Apabila hasil pengecekan tidak menemukan penyebabnya, jangan paksa menyalakan lagi mesin mobil karena overheating dapat terjadi kembali. Lebih baik minta bantuan teknisi untuk melakukan perbaikan atau minta bantuan menderek mobil ke bengkel jika mobil tidak bisa diperbaiki di lokasi kejadian.

Contraflow Jadi Rekayasa Lalu Lintas Paling Berbahaya, Pakar: Jalur yang Mematikan

2. Mesin tetap menyala meski tidak ada pelumas

Saat mesin tidak terlumasi oli, indikator oli di dasbor akan menyala. Jika hal ini terjadi, segera matikan mesin mobil kemudian lakukan pengecekan kapasitas oli melalui melalui tongkat (stick) oli. Tambahkan oli mesin jika kurang atau habis.

Cek juga kemungkinan adanya kebocoran oli. Apabila memang ada kebocoran, perbaiki segera dan jangan menyalakan mesin mobil tanpa memperbaiki kebocoran terlebih dahulu. Selain mengecek kuantitasnya, sirkulasi oli juga perlu dicek untuk memastikan apakah mesin mobil layak dinyalakan. Jangan menghidupkan mesin jika tidak ada sirkulasi karena kemungkinan pompa oli tidak bekerja atau ada saluran oli yang tersumbat.

3. Mesin kemasukan air (water hammer)

Masuknya air ke mesin mobil dapat terjadi dari saluran hisap yang mengambil udara luar ke dalam mesin. Kondisi ini umumnya terjadi saat mobil melalui jalan tergenang dengan ketinggian air mencapai ketinggian lubang saluran hisap. Dikarenakan tingginya daya hisap di saluran hisap maka air akan mudah ikut terhisap masuk ke dalam mesin.

Air yang masuk ke dalam mesin turut menekan piston sehingga dapat mengakibatkan pecahnya piston, connecting rod patah, katup bengkok dan mesin macet total. Untuk mencegah terjadinya hal ini, jangan menyalakan mesin mobil dan memaksa melalui genangan jika ketinggian air di sekitar mobil sudah melebihi roda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya