- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id – Bagi Anda yang ingin meningkatkan tenaga motor matik agar lebih kencang dan gesit di atas motor standar, ada solusi lebih sederhana dan tentunya murah tanpa perlu melakukan bore up. Cara tersebut yakni melakukan sedikit pengaturan pada beberapa bagian komponen motor matik Anda.
Menurut Iwan, penggawa bengkel Expo di bilangan Galur, Jakarta Pusat, kunci pertama biar motor matik Anda tak “bolot” saat gas dipuntir adalah roller.
"Pertama yang harus diperiksa itu rollernya, kalau roller gepeng, sudah susah untuk gerakin gas. Otomatis harus diganti, peraturan pabrik 20 kilometer harus diganti. Makanya perlu dicek biar bertenaga. Kebanyakan orang kan kalau belum rusak belum diganti," katanya saat berbincang dengan VIVA.co.id, di Galur, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Mei 2016.
Dia menambahkan, roller sejatinya merupakan motor penggerak sebuah kendaraan. Agar motor matik Anda jadi gesit larinya, tentu harus menurunkan bobot roller. "Cukup lebih ringan dua gram dari roller standar bawaan pabrik. Kalau untuk balap, harus pakai bubut semua. Pegangan tatakan roller kanan-kiri harus bubut untuk nambah tenaga, 0,1 atau 0,2 mili dipendekin," kata dia menjelaskan.
Kedua, van belt. Pakailah belt dengan endurance yang tinggi dan tidak mudah selip atau kendur, dengan begitu, power lost akan berkurang. Belt aftermarket yang beredar dijual dengan kisaran harga antara Rp80 ribu hingga Rp250 ribu. Cara ini dikatakan bisa meningkatkan tenaga sekitar lima persen, dan bahan bakar lebih hemat 8-10 persen.
"Lalu kopling sentrifugal, terus jangan lupa saringan harus dibersihkan sebulan sekali dan tidak boleh basah. Hal ini dikarenakan penting untuk memompa tenaga motor. Kalau saringan pengap, maka tenaga motor tidak akan sempurna," kata dia.
"Lalu, perhatikan juga membran karburator, kalau ada lubang kecil susah nantinya, motor jadi tidak bertenaga," sambungnya.
Satu lagi, rumah roller. Agar optimal, bisa dengan cara menghaluskan alur roller dengan ampelas, lalu kemudian dipoles menggunakan autosol, sehingga alur menjadi licin. Efeknya, roller lebih mudah terlempar, sehingga akselerasi menjadi ringan.
