Demi Lowo Ireng, Mereka Rela Patungan dan Begadang

Mobil Lowo Ireng karya mahasiswa ITS Surabaya.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Mobil super atau supercar Lowo Ireng yang dibuat oleh mahasiswa Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, ternyata sama sekali tidak menggunakan dana dari pemerintah. Mobil itu murni hasil patungan dari seluruh anggota tim yang membuatnya.

Mobil Sapu Angin Karya ITS Siap Berlaga di London

Salah seorang anggota tim pembuat Lowo Ireng, Grangsang Setya Ramadhani mengatakan, untuk membuat mobil tersebut, seluruh anggota tim yang berjumlah hingga 30 orang, harus mengeluarkan uang dari kantongnya sendiri, yang jumlahnya tidak sama besar.

“Jadi, mereka mengeluarkan uang (patungan) itu sesuai dengan kemampuannya masing-masing,” kata Grangsang kepada VIVA.co.id di Surabaya, Senin 23 Mei 2016. Total uang yang mereka keluarkan mencapai Rp400 juta.

Tiga Mobil Buatan Mahasiswa Indonesia Tampil di Pentas Eropa

Bahkan, Grangsang memaparkan, timnya sama sekali tidak mendapatkan bantuan dana dari ITS. Alasannya, saat ini ITS hanya akan memberikan dana pada kendaraan berbahan bakar listrik.

“Sedangkan, Lowo Ireng ini kan masih menggunakan bahan bakar bensin, tepatnya Pertamax. Jadi masih belum bisa mendapatkan anggaran dari ITS,”ucap Grangsang.

Anies Unggah Foto Bareng Cak Imin, Jubir Timnas Sebut Bahas Rekapitulasi KPU Jelang Pengumuman

Meski demikian, hal itu sama sekali tidak menyurutkan langkah Grangsang dan teman-temannya untuk membuat mobil tersebut. Bahkan, mereka rela tidur hingga larut malam dan menginap di bengkel Motor Listrik Nasional (Molina) ITS, hanya untuk menyelesaikan mobil tersebut.

“Makanya, nama Lowo Ireng itu sebenarnya, selain karena terinspirasi pada Batman, juga untuk menggambarkan aktivitas kami sendiri, yang kalau malam hari masih terbangun membuat mobil ini. Kalau kata orang seperti kelelewar atau lowo,” jelasnya.

Saat ini Grangsang memiliki keinginan, agar ke depannya mobil itu terus mengalami peningkatan kemampuannya. “Sehingga, mobil ini nantinya bisa benar-benar menjadi kebanggaan Indonesia, karena asli buatan dalam negeri,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya