Ada yang Lebih Berbahaya dari Mobil Bekas Tabrakan

Kecelakaan truk molen
Sumber :
  • Youtube

VIVA.co.id – Kasus jual beli mobil bekas rekondisi memang membuat beberapa orang menjadi takut untuk membeli mobil bekas pakai. Apalagi bagi mereka yang tidak paham sama sekali soal teknis kendaraan.

100 Mobil Bekas di Showroom Ini Habis Terbakar

Namun ternyata, menurut Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, ada satu hal yang lebih berbahaya ketimbang mengendarai mobil bekas tabrakan.

Saat berbincang dengan VIVA.co.id beberapa waktu lalu, yang dimaksud Soerjanto lebih berbahaya adalah human error atau kesalahan pengemudi. Faktor ini menurutnya bisa terjadi pada siapa saja dan di mana saja.

Punya Tampilan 'Aneh', Nissan GT-R Bekas Ini Dijual Rp1,25 Miliar

“Sebenarnya yang membahayakan itu saat melintas di jalan tol, yang di tengahnya ada tiang jembatan penyeberangan orang (JPO). Itu kalau ditabrak akan sangat mematikan. Di Tol Cipali itu kan banyak banget, itu mematikan. Itu yang lebih berbahaya ketimbang mobil bekas tabrakan,” ujarnya.

Kemudian, Soerjanto memberi contoh lainnya, yakni ketidaktahuan seseorang mengenai cara memperlakukan kendaraan dengan baik, sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Tabrak Lari, Nyawa Warga Banyuwangi Tak Tertolong

“Kami di KNKT menemukan fakta, penyebab kecelakaan mobil-mobil bak terbuka yang biasa angkat sayur itu karena baut ban patah. Itu kan karena kesalahan sopir sendiri. Saat memasang ban, mereka memutar baut terlalu kuat, sehingga patah,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, bahwa jika mobil bekas tabrakan diperbaiki dengan benar, maka seharusnya tidak ada masalah soal keamanan.

“Selama komponen-komponennya masih layak pakai dan sudah dilakukan perbaikan, tidak ada masalah. Definisi perbaikan itu katakanlah semua pintu diganti, mesin, radio diganti. Apa ya salah? kan tidak juga. Kan seperti mobil baru semua. Selama perbaikan dilakukan dengan benar dan memenuhi aspek teknis,” ungkapnya.

Bahkan, Soerjanto berani mengatakan, mobil bekas tabrakan tidak lebih berbahaya ketimbang sopir yang mengantuk.

“Truk jalan pelan itu lebih banyak ketimbang adanya mobil-mobil bekas itu. Karena, truk jalan pelan, sehingga sopirnya ngantuk. Itu lebih berbahaya sebabkan kecelakaan,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya