GrabBike Angkat Bicara soal Driver Main 'Dua Kaki'

Driver Grab Bike (Foto Ilustrasi).
Sumber :
  • GrabBike

VIVA.co.id – Guna memenuhi kebutuhan hidup, ada sejumlah driver ojek online yang main di "dua kaki”, misal baik GrabBike dan Gojek. Cara itu dilakukan agar driver ojek online nakal itu mendapatkan penghasilan berlipat.

Polisi Tangkapi 'Tuyul-tuyul' GoJek, Sehari Bisa Raup Untung Rp10 Juta

Bukan tanpa sadar hal itu dilakukan segelintir pengemudi Gojek maupun GrabBike, sebab mereka tentunya sudah memperhitungankan segala sanksi yang bisa saja dikeluarkan kepada mereka. Terparah, tentunya dipecat alias dikeluarkan sebagai pengemudi ojek dari perusahaannya bernaung.

Menanggapi hal ini, Manager Public Relation GrabBike, Dewi Nuraini mengatakan, sejujurnya Grab tidak mengetahui fenomena tersebut. Sejauh ini, dia merasa praktik demikian sulit dilakukan, sebab terkait dengan evaluasi performa mereka.

Jaga Demo GrabBike, Kepolisian Turunkan 500 Personel

"Kalau ada yang seperti itu kita tentu tidak mengetahui. Sebenarnya, pasti sulit bagi mereka yang double job sebagai pengendara, karena berpotensi mengurangi performa mereka, terkait pula dengan rating dan penilaian," kata Dewi saat berbincang dengan VIVA.co.id, Jumat, 10 Juni 2016.

Andai pun ada, dia menyarankan agar sejumlah oknum pengemudi ojek online itu menghentikan aksi main di 'dua kaki' tersebut. Sebab, pihaknya mengaku tak akan main-main menerapkan tindakan terhadap para driver-nya yang mendua.

Demo GrabBike, Jalan Rasuna Said ke Setiabudi Ditutup

"Tentu saja kami siapkan sanksi yang menanti apabila melakukan hal tersebut. Kami juga sarankan, driver Grab untuk tidak main di dua kaki," kata Dewi.

Sebelumnya, pernyataan fenomena banyak driver ojek online main “dua kaki” diakui salah seorang driver Gojek. Pria yang namanya dirahasiakan itu mengaku juga terdaftar sebagai driver GrabBike. Setidaknya, hal itu tak hanya dilakukan oleh dirinya, melainkan sejumlah teman-temannya sesama driver ojek online.

"Saya sendiri narik pakai aplikasi GrabBike. Sedangkan aplikasi Gojeknya saya berikan ke teman dengan sistem bagi hasil 60:40. Jadi dari hasil withdraw atau penarikan dana deposit yang diperoleh dia, saya dapat 40 persen," katanya.

Masih menurut sumber tersebut, meski cara ini sebenarnya diharamkan perusahaan, namun dengan main ‘dua kaki’, tentu sangat menguntungkan. Terlebih saat ini, banyak pelanggan yang tak terlalu mempedulikan hal tersebut. "Ya, konsumen kebanyakan tak masalah meski driver dan kendaraan yang digunakan tak sesuai dengan data dalam aplikasi pemesanan," katanya.

Terkait dengan ancaman sanksi dari perusahaan, para driver ojek online yang main ‘dua kaki' ini sebenarnya menyadari. "Ya kalau ketahuan pasti kena sanksi. Bisa dibekukan bahkan dikeluarkan. Tapi pintar-pintar kitalah," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya