Pengguna Moge Tak Ingin Lagi Dicap Tukang Bikin Ribut

Pesepeda di Yogya hadang konvoi Moge
Sumber :
  • Facebook

VIVA.co.id – Sejauh ini, pencinta motor gede (moge) kerap dipandang negatif masyarakat. Hal itu, karena sejumlah hal, mulai dari kerap diistimewakan di jalan raya, masuk jalan tol saat ada acara besar, hingga dianggap membuat sejumlah keributan di jalan raya.

Adira Finance Hadirkan Program 5 Desa Wisata Ramah Berkendara

Menurut Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Komisaris Jenderal (purn) Nanan Soekarna, cap jelek itu memang melekat hingga saat ini. Terlebih dengan insiden aksi blokir jalan oleh pesepeda di Yogyakarta, tahun lalu, dan sempat ramai di media sosial. Maka itu, pihaknya merasa perlu mengubah paradigma tersebut dengan sejumlah hal.

"Paradigmanya kan memang begitu, pengguna moge tukang touring, tukang ribut. Nah, kita ingin perbaiki itu semua, dengan berbagai hal positif," kata Nanan Soekarna, di Pong Me Lounge, Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan.

Ternyata Gak Semua Harley-Davidson Berwujud Moge Lho

Secara ekonomi, kata Nanan, tentu pengguna moge datang dari masyarakat terpelajar dan mapan. Bayangkan saja, mereka mampu membeli sebuah motor ratusan juta rupiah dan berbagai perlengkapan mahal lainnya.

"Maka itu, kami ingin berdayakan melalui komunitas, kan bisa didorong dengan berbagai kegiatan charity, dan hal-hal positif lainnya dan bisa menghapus paradigma buruk pengguna moge," kata dia.

5 Tahun Memimpin, Bos Harley-Davidson Menyerah

Dalam waktu dekat, HDCI sendiri kata Nanan bakal menggelar ajang Sumatera Bike Week 2016 yang bakal dihelat 26 - 28 Agustus mendatang, di Palembang. Acara tersebut, tentu merupakan bagian upaya menghapus cap jelek yang melekat pada biker pengguna moge.

"Coba, akan ada ribuan pengguna Harley datang ke Palembang. Hotel-hotel akan penuh, usaha-usaha bakal menggeliat, pempek pasti laku dibawa pulang, termasuk oleh-oleh khas Palembang. Itu kan positif. Jadi jangan dipandang jeleknya saja pengguna moge, sebab kami juga menumbuhkan industri lokal," kata dia.

Sejauh ini, kata Nanan, pihaknya memang ingin membangun karakter biker Indonesia yang memenuhi tiga unsur penting, yakni wawasan global, sikap nasional, dan kepribadian lokal.

Ke depan, HDCI sendiri mengaku akan "memberantas" oknum-oknum pengguna moge yang tukang bikin onar di jalan, dengan sejumlah pendidikan agar citra buruk pengguna moge di Tanah Air lenyap dengan sendirinya.

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya