Polisi Istimewakan Pengguna Moge di Jalan Raya?

Jogja Bike Rendezvous memamerkan lebih dari 1.000 Harley Davidson. Ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA/Noveradika

VIVA.co.id – Beberapa waktu lalu, masyarakat diramaikan dengan aksi seorang pengendara sepeda yang menghalau konvoi motor gede (moge) Harley-Davidson di Yogyakarta. Hal ini, karena pesepeda bernama Elanto itu menganggap pengguna moge berjalan seenaknya tanpa memperhatikan aturan lalu lintas.

Ada Moge Rp80 Jutaan Buatan Bali

Selain itu, soal pengawalan yang diberikan Kepolisian terhadap para pengguna moge, seakan-akan diistimewakan.

Dikhawatirkan, kasus serupa dapat terulang kembali di Palembang, Sumatera Selatan. Di mana, akan ada ribuan moge yang tumpah ruah memadati jalan-jalan bumi Sriwijaya tersebut pada 26-28 Agustus 2016 mendatang, dalam perhelatan Sumatera Bike Week 2016.

Ada Pilihan Motor Gede Baru Nih di Indonesia, Moto Guzzi V7 III

Baca juga:

Menjawab hal tersebut, Ketua Umum Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) Komisaris Jenderal (purn) Nanan Soekarna mengatakan, sebenarnya tak ada perlakuan istimewa yang diberikan Kepolisian terhadap pengguna moge.

Motor Gede Ducati Monster Meluncur dengan Harga Wow

"Tak ada yang istimewa buat pengguna moge. Soal jauh dari tilang juga tidak benar. Kalau pun dikawal, karena memang kebutuhan. Konvoi moge itu kan melibatkan banyak biker, karena ada event tertentu, banyak motor, ya butuh pengawalan. Intinya, kami hanya ingin membuat lalu lintas jadi tak macet, justru memperlancar," kata Nanan, saat berbincang dengan VIVA.co.id, di Pong Me Lounge, Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan.

Kata Nanan, pengawalan terhadap biker tentu berbeda dengan pengawalan protokoler terhadap Presiden dan pejabat-pejabat penting lainnya. "Pengawalan biker bukan seperti ngawal protokoler, jangan samakan. Pengawalan itu justru diamankan, dibuat nyaman, diperlancar lalu lintasnya," kata mantan Wakapolri itu.

Terkait aturan lalu lintas yang dianggap kerap "ditabrak" para pengguna moge, seperti menerobos lampu lalu lintas, hal itu kata Nanan tidaklah benar.

Baca juga:

"Ini yang salah kaprah. Kalau ada polisi yang mengatur, meski lampu lalu lintas menunjukkan warna merah, boleh saja melintas, karena kan memang polisi sudah mempersilakannya, karena ada yang atur. Beda hal, jika tak ada polisi yang mengatur, itu salah (terobos lampu lalu lintas). Ini bukan hanya berlaku untuk Harley saja, siapa pun," kata Nanan.

Maka itu, Nanan menegaskan, jika ada anggapan pengguna Harley diistimewakan polisi hal itu tidaklah benar. Ia berharap, karena ke depan akan ada konvoi besar lagi para pengguna moge di Palembang, masyarakat bisa memakluminya, dan tak memandang negatif mereka. “Tak ada yang istimewa buat kami, polisi semua berlakukan sama,” kata dia.

Baca juga:

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya