Panduan Biaya Servis Motor Usai Dipakai Mudik

Ilustrasi motor matik.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasin Fadillah

VIVA.co.id – Motor yang dipakai perjalanan jauh seperti mudik, pasti mengalami penurunan performa. Sebab, mesin motor dan perangkat lainnya melakukan kerja keras, seperti kemacetan panjang, serta kontur jalan berlubang alias tak rata. Maka itu, dibutuhkan pemeriksaan seperti servis agar performa 'kuda besi' kembali normal seperti semula.

Catatan Buat Orang Tua, 4 Bahaya Meninggalkan Anak di Dalam Mobil

Menurut Menurut Fendi, penggawa Rizki Motor di bilangan Pondok Bambu, Jakarta Timur, servis yang bisa dilakukan meliputi sejumlah perangkat.

"Yang paling terpenting itu servis ringan saja. Injeksi atau karburator, oli mesin, rem dan juga lampu serta rantai atau van belt. Karena, dalam perjalanan jauh, komponen tersebut yang bekerja keras," kata Fendi saat berbincang dengan VIVA.co.id, Senin, 11 Juli 2016.

Mengenal Forged Piston, Teknologi Unggulan Yamaha Adopsi dari MotoGP

Soal biaya, menurut Fendi relatif. Jika melakukan servis di bengkel umum, kisaran dana yang disiapkan sekira Rp200 ribu. Untuk oli mesin motor misalnya, motor bebek dan matik harganya di kisaran Rp35 ribu sampai dengan Rp45 ribu. Sementara kampas rem depan dibanderol Rp60 ribu dan juga belakang dibanderol Rp40 ribu.

"Kalau diestimasikan sekira Rp 200 ribu. Yang penting dicek dahulu saja. Supaya jangan sampai mogok di tengah jalan," kata dia.

Pengguna Mobil yang Terjebak Macet di Puncak Wajib Periksa Ini

Masalah ban limbung

Peranti yang kadang juga tak luput dari masalah usai dipakai perjalanan jauh adalah bearing alias laher roda. Laher roda berfungsi untuk menjaga agar perputaran ban atau roda tidak langsung bergesekan dengan rumah rodanya dan juga memiliki fungsi untuk menstabilkan perputaran roda.

Penyebab bearing oleng sangat banyak, di antaranya motor sering menghantam lubang. Maka itu, kata Fendi, pengecekan bearing juga perlu dilakukan jika dirasa telah melalui medan yang buruk. "Ya sebaiknya sih dicek dahulu bearing-nya. Apalagi kalau sering lewat jalan yang rusak. Harus dicek kondisinya," kata Fendi.

Ia menjelaskan ciri-ciri bearing yang sudah mengalami kerusakan, maka perputaran rodanya tidak akan stabil dalam keadaan apa pun. "Ciri bearing yang sudah tidak bagus lagi itu contohnya seperti bannya oleng saat digunakan dalam keadaan angin normal maupun kempis," kata dia.

Ia menyarankan agar pengendara yang mengalami oleng rodanya atau pun tidak stabil, untuk segera mengganti bearing tersebut, agar keamanan dalam berkendaranya maksimal.

"Saran saya, kalau sudah tidak stabil, harus diganti. Jangan menunggu sampai pecah di dalam, karena susah diambilnya dan repot lagi," kata dia.

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya