Keren, Sepeda Tenaga Surya Karya Mahasiswa Bekasi

Sepeda tenaga surya karya mahasiswa Cikarang.
Sumber :
  • Dok Giasa Lutfiah

VIVA.co.id – Perkembangan daya kreatif anak bangsa semakin hari semakin membanggakan. Terbukti, sudah banyak anak bangsa yang menghasilkan berbagai macam karya bahkan sukses mengukir prestasi hingga kancah internasional.

Universitas Gunadarma Luncurkan Perahu Listrik dan Sepeda Listrik Amfibi

Salah satunya Giasa Lutfiah, mahasiswa Desain Produk Industri Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) asal Cikarang, Kabupaten Bekasi. Ia melakukan pengembangan sepeda solar cell melalui pendekatan desain produk industri.

Pengembangan sepeda solar cell memang bukan pertama kali ini dilakukan di Indonesia. Namun, muatan aspek desain produk industri yang cukup intens dalam penerapan solar cell pada sebuah sepeda, merupakan hal yang masih jarang dilakukan.

Viral Pengendara Sepeda Listrik Nekat Lawan Arus Bikin Truk Mengalah

Ia mengatakan, telah mengolah aspek fungsi, durabilitas, dan style pada sebuah sepeda bersumber energi surya. Sepeda buatannya dirancang sedemikian rupa sehingga cocok digunakan sebagai alat transportasi sehari-hari. Untuk nama, ia berikan nama sepeda tersebut "Energy Bike" yang terinspirasi dari tenaga matahari dan juga sepeda.

"Namanya sepeda Energy Bike. Alasan pembuatan sepeda ini karena saya suka bersepeda. Itulah yang mendorong saya untuk memilih alat transportasi jenis roda dua (sepeda) sebagai topik studi alat transportasi dengan energi terbarukan," kata Giasa saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis, 14 Juli 2016.

Terpopuler Otomotif: Dispensasi SIM yang Habis Masa Berlaku, Tukang Parkir Jadi Sorotan Lagi

Berangkat dari konsep ramah lingkungan dengan pendekatan desain produk industri, sepeda ini dirancang tidak hanya sekadar menerapkan solar cell pada sepeda, namun juga mempertimbangkan aspek ergonomis, material, penampilan, dan kelayakan produksi.

Ia menjelaskan, sepeda buatannya tersebut tidak menggunakan pedal dan rantai. Energi dari baterai langsung dihubungkan ke motor yang berada di as roda belakang sepeda. Sepeda didesain sedemikian rupa sehingga bila baterai habis, sepeda dapat tetap digunakan sebagai otopet. Tentunya menjadi sebuah hal yang baru dalam pengembangan sepeda listrik.

"Hal ini dikarenakan saya mengangkat isu hemat energi di sini, di mana energi bahan bakar fosil menjadi hal yang harus dicarikan alternatif penggantinya. Hal-hal tersebut mengerucut pada keputusan untuk memilih alat transportasi berupa sepeda dengan motor listrik tanpa pedal dan rantai," katanya.

Giasa menekankan bahwa pengembangan lanjutan desain sepeda ini selain mengarah ke eksplorasi bentuk atau desain juga mengarah ke penerapan teknologi solar cell yang lebih terdepan, sehingga desain sepeda tidak dibatasi oleh bentuk panel solar cell, namun justru panel solar cell yang harus menyesuaikan pada kebutuhan desain sepeda. Sepeda ini dikatakan juga mampu mencapai kecepatan 20 kilometer per jam dan dapat mengangkut beban dua orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya