Kapan Vespa-Piaggio Bikin Motor di Indonesia?

Piaggio
Sumber :
  • Dian Kosasih/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Pabrikan asal Italia, Piaggio, terus memperlebar jaringan penjualan di Asia. Khusus di Asia Tenggara, motor ini cukup mendapat perhatian. Asia Tenggara menjadi pasar yang banyak diperebutkan oleh berbagai produsen motor. Lantas, bagaimana penjualan di Indonesia?

Media AS Sorot Kemenangan Timnas Indonesia Atas Vietnam: Patut Mendapat Pujian

Menurut Sales & Network Development Director PT Piaggio Indonesia, Igor Panjaitan, penjualan motor Piaggio di Indonesia masih kalah dengan negara lainnya, seperti Thailand dan Vietnam.

"Di pasar Asia Tenggara, Vietnam masih nomor satu penjualannya. Di posisi kedua Thailand dan Indonesia posisinya ketiga, di bawah Thailand (penjualan Piaggio)," kata Igor saat ditemui di Pondok Indah, Jakarta.

Sehari Perkuat Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri Langsung Main Bersama Dewa United

Ia menilai, penjualan di Vietnam bisa besar karena pihaknya memiliki pabrik yang sudah memproduksi sendiri untuk dipasarkan di negara itu dan juga Indonesia. "Dari Thailand, jaraknya agak tipis, tetapi kalau Vietnam lumayan jauh. Karena awal pemusatan penjualan berada di Vietnam, sehingga jaraknya sudah lama dan kami juga memiliki pabrik di sana," ujar dia.

Pabrik di Indonesia?

Thailand Passes Bill to Legalize Same-sex Marriage

Menurut Igor, pihaknya selama ini terus mempertimbangkan untuk memproduksi motor di Indonesia.

"Oh kalau masalah itu kami selalu bahas, selama regulasinya itu beneficial (bermanfaat) untuk principal, pasti kami akan buat. Tapi pemerintah saat ini belum memberikan kejelasan. Kalau sudah ada kejelasan, kami akan pertimbangkan," katanya.

Ia mengatakan, selama ini pihaknya masih mempelajari terkait prasyarat yang ditentukan oleh Pemerintah Indonesia untuk membuat pabrik. "Dari segi teknologi, pajak, segala macam, keringanan dan kemudahan untuk produksi di sini, kemudahan untuk masuk dengan CKD (completely knock down/dirakit di Indonesia), kami saat ini masih mempelajari," kata Igor.

"Kami saat ini masih memanfaatkan pabrik yang kami punya di Vietnam. Selama kejelasan dari pemerintah belum ada, kami akan terus memanfaatkan pabrik yang ada di sana," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya