Orang-orang yang Cocok Punya Porsche di Indonesia

Porsche Carrera.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jeffry Yanto

VIVA.co.id – Agen Pemegang Merek (APM) Porsche di Indonesia meluncurkan dua mobil terbaru, yakni New 911 Carrera dan New 718 Boxster. Lantaran tergolong mobil premium, mereka tak menargetkan berapa banyak penjualan. Porsche teranyar itu hadir untuk memenuhi kebutuhan kaum borjuis berkantong tebal di Tanah Air. Demikian ungkap PT Eurokars Artha Utama (EAU) sebagai APM Porsche Indonesia.

Mensos Juliari Batubara Pernah Punya Mobil Spesial

Menurut Christoph Choi, Managing Director Porsche Indonesia, 911 Carrera memang target pasarnya bukan pengguna Porsche baru. Tapi, mereka yang sudah memiliki Porsche sebelumnya dan ingin naik level agar terlihat semakin mapan.

"Kalau karakteristik untuk pengguna Carrera terbaru orang yang sudah matang atau dewasa dengan kisaran umur 30-40 tahun. Dan mereka orang yang menyukai Porsche dan ingin naik kelas, karena lebih mengejar segmen dewasa," ujarnya di sela peluncuran, di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Juli 2016.

Porsche 718 Boxster dan Cayman Spesial Dijual di RI, Harganya?

Ia menambahkan, rata-rata konsumen Porsche juga pengusaha atau pemilik bisnis. "Sampai saat ini memang dari diagram penjualan Porsche kelas atas, dan mereka bisnis owner yang datang dari berbagai macam jenis usaha. Ada pertambangan, tekstil, pengusaha media," katanya.

Sementara, untuk target pasar New 718 Boxster sangat berbeda dengan Carrera. Sebab, roadster asal Jerman ini memiliki daya pikat yang lebih eksentrik, sehingga lebih cocok untuk remaja. "Boxster ini untuk konsumen yang belum pernah merasakan naik Porsche, dan kami menawarkan kesenangan berkendara gaya Porsche untuk anak muda," katanya.

Kia Mobil Mulai Masukan Sonet ke Indonesia

Ia menegaskan, remaja yang dimaksud juga pengusaha atau pemilik bisnis, hanya usianya saja yang lebih muda dibanding dengan konsumen Carrera.

Spesifikasi keduanya

Dari segi eksterior keduanya masih sama. Sedan sport asal Jerman itu mengalami peningkatan secara visual, seperti penggunaan teknologi LED pada lampu depan yang sebelumnya hanya Bi-Xenon, serta penambahan Day Time Running Light (DRL) untuk menambah kesan mewah.

Secara keseluruhan desain buritan depan masih sama seperti pendahulunya. Namun, melihat bagian belakang, tampilannya lebih segar berkat kap bagasi desain terbaru dengan garis vertikal dan lampu belakang yang juga diperbarui dengan teknologi empat pilihan jenis lampu pengereman.

Pada sektor interior, secara garis besar balutan kulit merah marun pada jok dan dasbor masih dipertahankan. Hanya saja, ada penambahan teknologi pada sistem hiburannya yakni Porsche Communication Management (PCM) dengan tampilan multi-touch yang menawarkan berbagai macam fungsi.

Perbedaan dari kedua varian ini hanya pada sektor performa. Meski sama-sama mengadopsi mesin boxer berkapasitas 3.000cc lengkap dengan bi-turbo, namun urusan tenaga keduanya berbeda.

Untuk varian standar, tenaga yang dihasilkan hanya 370 horse power dan torsi maksimal 450 newton meter. Sedangkan varian S dapat menyemburkan tenaga lebih besar mencapai 420 horse power dan torsi 500 newton meter.

Menurut Yosep Kuma, Technical Training Manager Porsche Indonesia, perbedaan tenaga disebabkan dari pengaturan engine management atau ECU, dan penggunaan turbo yang berbeda. Untuk varian standar, turbonya lebih kecil.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya