SPG Cantik Ini Ngaku Pernah 'Ditawar' Rp10 Miliar

Fransiska, SPG cantik otomotif
Sumber :
  • viva.co.id/Yasin Fadilah

VIVA.co.id – Berbagai cara dilakukan sejumlah perusahaan otomotif untuk memancing konsumen agar membeli produk yang ditawarkan. Hal itu juga dilakukan para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) di hajatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016.

'Buaya' di GIIAS 2021 Justru Berusia Senja

Ya, kehadiran Sales Promotion Girl (SPG) atau usher memang dirasakan sangat membantu setiap produsen otomotif untuk menjaring konsumen. Tak sah sepertinya jika event otomotif sebesar ini tidak menghadirkan wanita-wanita cantik dengan balutan pakaian seksi nan menggoda.

Namun juga tak dipungkiri jika kesan negatif kerap melekat pada mereka. Tak heran jika kemudian para wanita tersebut selalu menjadi buruan mata-mata nakal lelaki hidung belang. Hal itu juga dialami Fransiska, SPG cantik berusia 27 tahun.

Penampilan Seksi SPG Otomotif di GIIAS 2021 Bikin Gagal Fokus

Bahkan Fransiska mengaku punya pengalaman unik pada ajang GIIAS tahun lalu. Ia pernah digoda oleh salah satu konsumen. Kejadian itu bermula ketika Siska, panggilan akrab perempuan seksi ini, sedang menjaga salah satu booth otomotif di ICE, BSD, Tangerang Selatan.

"Aku pernah mengalami kejadian aneh tahun lalu. Jadi pas aku lagi duduk di salah satu booth, ada salah satu konsumen datangi aku gitu, konsumennya bapak-bapak. Terus dia ngajak kenalan dan nanya siapa nama aku. Dia bilangnya lagi cari istri dan nawarin aku nikah," kata Siska kepada VIVA.co.id.

Bayaran Menggiurkan Model Cantik di GIIAS, Enak Bener

Siska mengaku digoda dan dimintai nomor ponselnya untuk dinikahi oleh salah satu konsumennya tersebut. "Karena didesak gitu sama dia, aku jadinya kasih nama sama nomor telepon, tapi nomor telepon cowok aku," ujar dia.

"Aku kaget sekaget-kagetnya pas lagi ngobrol sama klien aku itu, dia sempat ngomong gini,’Aku sih Rp5 sampai Rp10 miliar ada, kalau kamu ingin nikah sama aku," lanjut Siska.

Siska menilai, selama 5 tahun menjadi usher di otomotif, dia selalu mendapat godaan dari para pengunjung lelaki yang ingin mengobrol atau sekadar meminta nomor ponselnya. "Sekarang banyak yang pintar konsumen, bilangnya mau nawarin kerjaan gitu. Tahunya cuma iseng doang sms enggak penting ujungnya, ya begitulah," kata wanita ramah ini.

Namun, dengan adanya kejadian tersebut, Siska tidak merasakan trauma dan tetap enjoy menjalani profesi sebagai usher di otomotif. "Karena nyaman, jobnya enggak terlalu berat dan enggak bosenin. Makanya aku ngejalanin aja enjoy, kalau trauma parah sih enggak, cuma paling lebih waspada aja," kata Siska.

Ditanyai mengenai stigma SPG yang negatif, menurut Siska, itu tergantung orangnya saja. "Karena, kalau menurut aku, enggak mungkin ada begitu kalau enggak ada yang dijual. Memang aku dengar-dengar juga banyak SPG yang cari sampingan gitu. Mau gimana lagi memang begitu adanya, harusnya sih kerjanya kan lurus-lurus aja gitu, biar aman," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya