- Jeffry Yanto/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Mobil zaman sekarang sudah tidak ada menggunakan karburator sebagai penyalur bensin ke ruang bakar. Penggantinya adalah sistem injeksi yang lebih akurat dan canggih.
Sistem injeksi ini cara kerjanya cukup sederhana, karena bahan bakar secara langsung disemprot ke dalam ruang silinder dan intake manifold.
Karena bensin langsung masuk tanpa ada proses penyaringan atau penampungan seperti halnya karburator, maka ruang bakar mesin berisiko tertutup kerak, jika menggunakan bensin yang tidak berkualitas.
Jika hal ini dibiarkan, maka mobil akan mengeluarkan asap putih lewat knalpot. Performa tentu langsung turun, dan bensin yang dibutuhkan jadi cukup banyak alias boros.
Jika sudah begitu, langkah utama untuk membersihkannya tentu harus melalui servis besar. Tapi, siap-siap mengeluarkan uang banyak, karena biaya bongkar pasang blok mesin tidak murah.
Untuk itu, BG Oil menawarkan dua produk terbarunya, yakni BG GDI Intake Valve Cleaner dan GDI Fuel Injection. Kedua cairan ini menjadi solusi penyakit mesin dan sistem injeksi yang dialami mobil Anda.
Salah satu ahli penyetelan mesin mobil yang tenar di kalangan penggila kecepatan, Amiauw mengatakan, cairan ini sudah dicoba berulang kali untuk membuktikan hasil akhirnya.
Namun, penggunaannya tidak bisa dilakukan sendiri, karena butuh alat khusus, agar proses pembersihan kerak pada ruang bakar dan injektor bensin lebih maksimal.
“Cairan BG GDI dimasukkan ke dalam tangki bensin. Usahakan takaran bensin dan cairan tersebut sebanding. Setelah itu, mobil digeber agar kotoran keluar dari lubang knalpot. Tapi, ini belum terlalu maksimal dibanding menggunakan alat khusus yang kami punya,” ujarnya.
Sebagai informasi, GDI Intake Valve ini berguna untuk membersihkan kerak keras pada katup masuk. Waktu pengerjaannya kira-kira 15 menit. "Saya sudah mencoba ini, dan aman untuk sensor oksigen serta catalytic converter," jelasnya.
Sedangkan GDI Fuel injection digunakan untuk membersihkan kotoran atau kerak yang menumpuk pada injektor bensin. "Lebih baik cairan ini digunakan setiap mobil sudah mencapai kelipatan 20 ribu kilometer," ungkapnya.
