Mencari Kelemahan Mobil Galak BMW 330i M Sport

BMW 330i M Sport
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Tentu bukan rahasia lagi jika Seri 3 menjadi produk tersukses yang diproduksi BMW. Bahkan bisa dikatakan bahwa satu dari empat mobil yang berada di tangan konsumen saat ini adalah model Seri 3.

Parkir Mobil BMW Ini Bikin Orang Jengkel Hingga Telat Jalan Kerja

Dan di Indonesia, di antara semua Seri 3, BMW 320i adalah yang paling popular. Pasalnya, dengan harga yang lebih terjangkau, cita rasa mobil mewah masih terasa dengan handling istimewa, nyaman dikendarai dan tampilan yang dinamis

Namun PT BMW Indonesia tampaknya menyadari betul bagaimana cara memuaskan para konsumen setianya. Salah satunya dengan menghadirkan mobil yang satu ini yakni BMW 330i M Sport.

Mobil BMW Tabrak 4 Motor di Cisarua, 6 Orang Luka-Luka

Ya, varian mobil mewah nan sporty ini memang dihadirkan BMW Indonesia untuk menghilangkan dahaga khusus para penganggum mobil Seri 3 yang kurang puas akan performa BMW 320i yang dianggap lebih kalem.

Nah, beberap waktu lalu, VIVA.co.id diberi kesempatan untuk menjajal BMW 330i M Sport, mobil yang pertama hadir di Indonesia pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 silam.

Warganet Geger Lihat Mobil Klasik Teririt di Dunia Dipakai Mudik

Secara tampilan luarnya, BMW 330i M Sport memang tak jauh berbeda. Hanya pada lampu bagian depan menggunakan lampu LED yang dibuat tampak lebih menyatu dengan grille mirip seperti yang ditanamkan pada Seri 7.

Sedangkan di bagian lampu belakang dipilih gaya dua garis sehingga tampak lebih tajam. Namun secara umum, perubahan memang tidak terlihat mencolok. Pasalnya, mobil ini mengalami banyak perubahan pada sektor mesin, sasis dan kaki-kaki.

Untuk urusan dapur pacunya, mobil satu ini menggunakan mesin 2.000cc empat silinder segaris yang telah ditune-up sehingga dapat memuntahkan tenaga hingga 252 dk.

Sedangkan untuk dimensinya, mobil ini punya panjang 4.633mm, lebar 1.811mm dan tinggi 1.416mm. Untuk wheelbase atau jarak poros roda depan ke belakang 2.810mm dan dengan ground clearance setinggi 140mm.

Kita ulas untuk fiturnya

Berbicara fitur, layaknya sedan mewah, BMW 330i M Sport juga dibuat sepraktis mungkin. Untuk membuka dan menutup pintu, kunci cukup dikantongi. Untuk membuka tinggal sentuh bagian dalam handel pintu sedangkan untuk menutup dan mengunci cukup dengan menekan bagian yang berkontur garis.

Begitu juga saat masuk kemudi. Anda hanya tinggal tekan tombol start/stop. Untuk pengaturan jok juga telah full elektrik. Sedangkan untuk layar iDrive telah diupgrade dengan ukuran 8,8 inci dan resolusi yang lebih tinggi.

Sayangnya untuk fitur mobil ini juga masih ada beberapa kekurangan. Yang mencolok adalah pengaturan setir kemudi yang masih manual. Begitu juga dengan tulisan 'Lim' di sisi kiri setir yang menandakan BMW 330i ini tidak dipersenjatai cruise control untuk mengatur kecepatan mobil.

Selain itu, penerapan rem parkir model handbrake memang terkesan old school fun, tetapi cukup memakan tempat di konsol tengah dan membuat fitur brake hold jadi absen. Efeknya, kaki mesti kerja ekstra untuk tetap menahan pedal rem, jika tidak mau mesin kembali menyala dari sistem Auto Stop/Start saat menunggu lampu merah.

Bagaimana dengan handling dan performanya?

Berbicara handling tentu akan terasa berbeda dari tiga mode yang ditawarkan mobil ini. Ya, mobil ini punya mode comfort, sport dan sport+. Untuk comfort tentu untuk gaya mengemudi standar.  

Sedangkan untuk mode sport, setingan kaki-kaki menjadi lebih keras sehingga akan lebih nyaman saat memacu kendaraan. Lalu untuk mode Sport+, selain kaki-kaki yang lebih keras, setir kemudi juga menjadi lebih keras sehingga akan memberikan kestabilan saat melesat khususnya di jalan tol.

Untuk performa, meski hanya bermodalkan 4-silinder, tenaga yang dihasilkan mesin B48 cukup untuk menghadirkan sensasi berbeda. Pada mode Comfort, outputnya sangat smooth, meski saat kickdown masih terasa sedikit turbo lag dan waktu berpikir.

Untuk berpindah ke mode sport, lonjakan tenaga sedikit terasa saat Anda menginjak pedal gas. Dan puncaknya, tentu saat memindahkan ke mode Sport+ untuk sekaligus mengaktifkan Dynamic Stability Control. Hentakan demi hentakan akan sangat terasa setiap kita memainkan pedal gas.

Berbicara kenyamanan, revisi pada suspensi di LCI (Life Cycle Impulse), sedan kompak BMW ini tidak lagi terasa menyiksa di jalan perkotaan. Bantingannya jauh lebih lembut dengan mode Comfort, namun dengan kekakuan sasis yang sama.

Bahkan dengan pelek M Sport 18 incinya, kontur jalan yang buruk memang masih terasa, namun terserap dengan baik oleh suspensi belakang 5-link yang tadinya 3-link. Sayangnya itu tidak didukung dengan jok yang masih terasa keras.

Untuk konsumsi bahan bakar, mobil yang dipacu di kecepatan 60 km/jam secara konstan mampu menempuh jarak 25 km saat menenggak 1 liter bensin. Namun tentu konsumsi bahan bakar akan lebih boros saat mode sport+ dipilih. Untuk mode ngebut ini, konsumsi bahan bakar sekitar 8 km/liter.

Saat mencoba melakukan akselerasi di jalanan sepi di tol, mobil ini hanya butuh waktu kurang dari 6 detik untuk dapat mencapai kecepatan 100 km/jam.

Kesimpulannya, sebelum Anda ingin berpindah ke M3, mobil ini dapat menjadi ‘jembatan’. Dan dengan harga yang ditawarkan senilai Rp849 juta mobil ini cukup memadai untuk memberikan kenyamanan dan kecepatan.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya