- Jeffry Yanto/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Sudah menjadi hal yang lumrah jika sedan sport asal Eropa memiliki banderol harga fantastis, mencapai miliaran rupiah. Harga itu bukan karena biaya pajak barang mewah di Indonesia saja yang mahal, namun juga karena mobil-mobil tersebut memang sengaja dilahirkan untuk kalangan kelas atas, berkocek tebal.
Seperti halnya Aston Martin yang memang memposisikan dirinya sebagai produk mobil sport mewah. Tak heran jika kemudian sederet mobil-mobilnya seperti DB9, Vanquish, Rapide S, V12 Vantage dan produk terbarunya DB11 dijual mahal.
Menurut Endy Kusumo, Chief Operating Officer Aston Martin Jakarta, pada dasarnya konsumen mobil-mobil mewah seperti Ferrari, Lamborghini, termasuk Aston Martin memiliki karakter pembeli yang berbeda-beda.
Untuk Aston Martin, pemiliknya dikatakan mempunyai pola pikir lebih matang. Untuk segmen usia, dewasa, atau sekitar 40 tahunan.
"Saya mendeskripsikan Aston Martin itu mobil sport dewasa. Kalau mobil sport kelas begini ibaratnya wanita yang sudah dewasa, diajak senang bisa, diajak susah bisa," ujarnya di Four Seasons Hotel, Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2016.
Meski demikian, ia juga menyebut ada juga konsumen usia muda, namun di rentang umur 30 tahunan. Soal pola pikir, dikatakannya juga sudah matang. "Anda bisa bayangkan sendiri mobil dengan harga sampai miliaran itu cocok buat orang yang mempunyai gaji berapa? Ya rata-rata pengusaha," tuturnya.
Mobil Gak Ada yang Berani Menyalip, dan Kendaraan Rp31 Triliun
Selain itu berita industri otomotif mendapat cobaan juga banyak dibaca di VIVA Otomotif pada Senin 8 Maret 2021,.
