- vnexpress
VIVA.co.id – Sepeda motor bekas merupakan solusi alternatif bagi sebagian kalangan yang mengidamkan kendaraan dengan kocek terbatas. Harga yang miring ketimbang motor baru, menjadikan motor bekas tetap diminati meski berstatus bekas pakai orang.
Namun akhir-akhir ini, penjualan motor bekas sedang mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, salah satunya situasi ekonomi yang sedang lesu, sehingga membuat daya beli masyarakat menurun.
Hal ini diungkapkan oleh Yaya, penggawa diler motor bekas Gapura Motor, di Condet, Jakarta Timur, yang menyatakan bila penjualan motor bekas saat ini memang sedang mengalami penurunan dari biasanya.
"Memang menurun, biasanya tiap bulan laku delapan unit motor, sekarang tiga saja masih jarang-jarang, harganya juga mahal sekarang," kata Yaya saat berbincang dengan VIVA.co.id, Jumat, 26 Agustus 2016.
Sementara itu, Lina, Sales dan Marketing diler motor bekas Manggala Motor, Pondok Bambu, Jakarta Timur, juga mengamini kondisi demikian. Di mana, penjualan motor bekas tengah lesu akibat ekonomi yang sedang paceklik.
"Selain itu harganya mahal, leasing juga sedang banyak menahan-nahan motor melihat ekonomi yang lesu sekarang ini," kata Lina ditemui di tempat berbeda.
Menurut Lina, motor yang mengalami kenaikan harga saat ini bertumpu pada segmen skuter matik (skutik), seperti Honda Beat, Yamaha Mio, dan juga Honda Vario. "Ini karena peminatnya juga banyak, walau ekonomi lesu, tapi untuk tiga motor ini masih banyak yang cari. Beat saja (barunya) sekarang inden," tutur dia.
Soal harga, Lina mengungkapkan, motor Honda Beat bekas yang tadinya berkisar Rp10 juta sekarang naik hingga 20 persen dari biasanya. "Kalau sekarang bisa Rp11 juta, bahkan lebih. Karena peminatnya tinggi, makanya 20 persenan naik. Untuk Yamaha Mio itu. Semua tentu tergantung kondisi dan tahunnya," kata Lina.
