Cara Bedakan Suku Cadang Motor Asli atau Palsu

Ilustrasi Spare Parts
Sumber :
  • ancoeaglin.com

VIVA.co.id – Saat ini banyak suku cadang palsu yang beredar di pasaran. Sebagian masyarakat tentu tergiur dengan kehadiran suku cadang palsu, lantaran harganya sangat murah. Umumnya, suku cadang palsu ini dijual di bengkel-bengkel kecil pinggir jalan.

Libur Nataru, Ngebut di Jalan Tol ini Siap-siap Ditilang

Namun, tidak semua suka menggunakan suku cadang palsu. Tapi, hingga kini, masyarakat masih bingung membedakan suku cadang asli dengan suku cadang palsu. Hal ini dikarenakan bentuk suku cadang palsu sekarang telah dibuat sangat persis kemasannya dengan yang asli.

Lantas, bagaimana cara untuk membedakan suku cadang palsu dengan yang asli, terutama untuk sepeda motor?

Catatan Buat Orang Tua, 4 Bahaya Meninggalkan Anak di Dalam Mobil

Menurut Sulaeman, kepala mekanik Ahass Langgeng Jaya, Cipinang, Jakarta Timur, perbedaan suku cadang asli dan palsu terletak pada harga yang sangat jauh berbeda dengan yang asli.

"Umumnya memang lebih murah yang palsu, tapi yang asli juga tidak mahal kok, memang ini kan untuk menarik konsumen saja agar membeli yang palsu," kata Sulaeman kepada VIVA.co.id.

Mengenal Forged Piston, Teknologi Unggulan Yamaha Adopsi dari MotoGP

Selain itu, menurutnya, pada suku cadang asli, biasanya memiliki garansi yang resmi dari pabrikan yang membuatnya. "Kalau yang palsu, tidak ada," ujar dia.

Sementara itu, Juni, mekanik Lamganda di Pondok Bambu, menjelaskan selain harga dan garansi, pada kemasan, suku cadang juga terlihat jelas bahwa yang asli memiliki nomor seri yang tentunya tidak dimiliki suku cadang yang palsu.

"Biasanya kalau suku cadang asli itu ada nomor serinya, kalau kemasan bisa saja sama. Nomor seri yang tidak ada di palsu. Karena kan cetakannya khusus," ujar Juni.

Mereka berdua menyarankan agar tidak tergiur terhadap barang yang murah, tapi palsu. Hal ini tentunya sangat membahayakan pengguna motor, karena bahan yang digunakan belum tentu sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh pabrikan.

"Jangan tergiur oleh harga yang murah, bisa saja merusak komponen yang lainnya. Disarankan menggunakan yang asli agar awet dan tidak merusak," kata Sulaeman. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya