Lima Catatan Penting Saat Beli Moge Bekas

Motor gede (moge)
Sumber :
  • Rendra/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Salah satu solusi alternatif saat hendak membeli kendaraan motor gede (moge) dengan dana minim adalah melirik motor yang berstatus bekas. Namun membeli kendaraan bekas pakai memang harus ekstra hati-hati. 

Libur Nataru, Ngebut di Jalan Tol ini Siap-siap Ditilang

Menurut Compliance Manager PT Putra Oentoro Motor (Moto8), Fajar Prabowo, ada lima hal penting yang harus diperhatikan saat hendak membeli moge bekas. Setidaknya hal-hal penting itu bisa dijadikan pedoman agar mendapatkan moge bekas yang sesuai dengan harapan.

Pasalnya, saat ini, banyak penjual yang nakal dan memanipulasi kendaran bekas tabrakan ataupun jatuh menjadi indah dan enak dilihat. "Pertama, saat membeli moge bekas, lihat tingkat orisinil motor. Itu menandakan motor tidak pernah terkontaminasi karena disebabkan jatuh, modif berlebih, dan pemasangan yang menggangu motor. Tingkat orisinil cat dan bodi motor penting," kata Fajar saat berbincang dengan VIVA.co.id.

Catatan Buat Orang Tua, 4 Bahaya Meninggalkan Anak di Dalam Mobil

Kedua, kata dia, dilihat dari segi mesin. Usahakan dicek jangan sampai ada rembes dari filter oli dan bawah mesin. "Jika ada rembes, berarti kurang dirawat secara berkala. Selain itu, dengarkan suara mesin, kalau rembesnya banyak biasanya suaranya berisik dan tentu tidak perlu dibeli," katanya.

Hal ketiga yang harus dicek saat membeli moge bekas yakni cek starter motor. Masalah yang sering terjadi di moge adalah pengisian aki. Hal ini dikarenakan moge tidak digunakan harian. Sedotan yang berlebih dari mesin ketika motor tidak digunakan dengan rpm tinggi, mengurangi kemampuan pengisian dan akibatnya akan rusak.

Mengenal Forged Piston, Teknologi Unggulan Yamaha Adopsi dari MotoGP

"Paling gampang, 10 sampai 15 menit panasin, kalau akinya setelah dihidupkan brebet, berarti tidak bagus pemakaianya. Yang bagus itu kapasitas aki yang bagus itu 13 ampere stabilnya," katanya menambahkan.

Keempat, Ia menyarankan agar tidak terpaku dengan kilometer. Hal ini dikarenakan motor yang jarang digunakan justru membuat lebih rentan kerusakan.

"Saya setuju kilometer menentukan kerapihan motor. Tapi biasanya kilometer yang jauh lebih kuat karena sering dipakai. Sedangkan motor yang kilometer sedikit dan sering disimpen, cepat rusak karetnya, memang rapi dan mulus, tapi dalemannya, olinya kerak sehingga akibatnya piston baret." 

Terakhir, menurut Fajar, coba dan rasakan. Begitu sudah dijalanin, paling gampang dari setir depan, kalau miring miring berarti pernah tabrakan atau ada masalah. Patut dicurigai sasis yg dicat, biasanya pernah jatuh.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya