- www.welovehonda.com
VIVA.co.id – Adanya sistem starter pada sepeda motor membuat pengendara lebih dimudahkan saat akan menghidupkan kendaraan. Sebab, tentu dibutuhkan tenaga untuk menghidupkan kendaraan dengan starter engkol atau kick starter.
Namun alih-alih bukannya memudahkan, terlalu sering menggunakan starter elektrik ternyata juga dapat membuat kendaraan Anda cepat rusak. Hal itu juga dibenarkan kepala bengkel Suzuki di kawasan Pondok Bambu, Arief.
Arief mengatakan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab tak berfungsinya starter pada sepeda motor. Seperti adanya kerusakan pada salah satu komponen yang saling terintegrasi dengan starter.
"Mengetahui kerusakan starter pada motor, biasanya para mekanik akan mengecek setiap komponen yang berhubungan dengan starter seperti aki, relay dan dinamo," kata Arief kepada VIVA.co.id di Pondok Bambu Jakarta Timur, Selasa 13 September 2016.
Ia mengungkapkan, langkah perbaikan yang diperlukan setiap komponen pada sistem starter motor berbeda-beda. Menurut dia, bila kerusakan pada dinamo terlebih dahulu harus dicek apakah brush (sikat) sudah aus.
"Lalu jika terjadi kerusakan pada komponen relay biasanya tidak bisa direparasi alias harus diganti yang baru. Kalau aki atau baterai yang rusak masih bisa diperbaiki," ungkapnya.
Menurut dia, untuk mencegah terjadinya kerusakan pada sistem starter perlu dilakukan perawatan. Caranya mudah, pengguna sepeda motor setiap pagi atau mesin dalam keadaan dingin menghidupkan kendaran dengan sela atau engkol.
"Sebab jika mesin dalam keadaan dingin kita menggunakan starter yang nantinya diteruskan kepada relay dan dinamo untuk mengambil arus besar dari aki. Jika hal ini terlalu sering dilakukan maka akibatnya sistem starter tidak berjalan karena akinya mengalami soak atau lemah arus," katanya.
