Sigra Tenggak Premium Gagalkan Garansi? Wajib Tahu

Test drive Daihatsu Sigra.
Sumber :
  • Jeffry Yanto/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Duet dua pabrikan Astra, Daihatsu dan juga Toyota, menghadirkan produk low cost green car (LCGC) atau mobil murah ramah lingkungan Calya-Sigra. Namun ternyata banyak hal yang masih belum diketahui para konsumen mengenai mobil ini.

Libur Nataru, Ngebut di Jalan Tol ini Siap-siap Ditilang

Salah satunya mengenai bahan bakar yang digunakan mobil murah 7 penumpang ini. Bahkan beredar kabar jika mobil ini akan gugur garansinya jika menenggak bahan bakar jenis premium. Benarkah itu?

Dalam kesempatan ini, VIVA.co.id berhasil mendapatkan jawaban dari pihak Astra Daihatsu Motor (ADM) lewat Technical Service Executive Coordinator ADM, Anjar Rosjadi. Menurutnya, untuk bahan bakar, Sigra harus menenggak RON 92 mengingat kompresi mobil ini terbilang tinggi. 

Bukan Cuma Mobil Esemka yang Pakai Nama Garuda

“Kalau sekarang itu mesin kan sudah rata-rata menggunakan kompresi yang tinggi. Sigra juga sama, bukan berarti LCGC tapi pakai premium, rasio kompresinya itu kan 11, atau 5:1. Dan tentunya membutuhkan bahan bakar oktan tinggi. Kita tetap merekomendasikan RON 92 atau pertamax dan sekelasnya," kata Anjar.

Dikatakan Anjar, apabila tidak ada pilihan lain semisal Sigra digunakan di daerah yang jarang bahan bakar Ron 92 memang dibolehkan menggunakan di bawah itu. Tapi tetap dalam jangka pendek saja.

Moge Tabrak Anak Kecil Naik Sepeda Bikin Netizen Naik Pitam

“Misalkan bensin mau habis, adanya di bawah itu, tidak masalah, isi saja, tapi isinya hanya sampai pom terdekat. Kalau digunakan jangka lama tentunya pembakaran tidak sempurna, efeknya ada karbon sisa pembakaran. Lama-lama mesin bisa kotor," katanya.

Jika konsumen tetap memaksakan konsumsi bahan bakar di bawah Ron 92, kata Anjar akan menggugurkan garansi kendaraan.

"Kalau rusak akibat penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai, ya secara aturan akan menggugurkan garansi kalau pakai oktan yang lebih rendah. Misalkan mesin rusak karena ngelitik, yang jelas kita cek dulu kan case by case," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya