Korlantas: Satu Jam 4 Orang Meninggal karena Kecelakaan

Kecelakaan lalu lintas.
Sumber :
  • @TMCPoldaMetro

VIVA.co.id – Angka kecelakaan di Indonesia masih tinggi. Karena itu perlu adanya peningkatan kesadaran untuk keselamatan dalam berkendara. Bahkan dari data yang ada, setiap satu jam ada tiga nyawa melayang karena kecelakaan lalu lintas.

Operasi Keselamatan 2024 Rampung, Catat 372 Orang Tewas Karena Kecelakaan

Dari data Dinas Perhubungan, pada 2014, Indonesia masuk 10 besar di dunia untuk angka kecelakaan lalu lintas.

Dan menurut data kepolisian Indonesia, kecelakaan tertinggi masih didominasi oleh faktor kelalaian manusia atau human error yang mencapia 90 persen, sisanya diakibatkan oleh faktor kendaraan, faktor kondisi jalan, serta faktor alam dan cuaca.

Korlantas Polri Beri Bantuan ke Bocah SD yang Kecelakaan hingga Kaki Kanan Diamputasi

Hal ini juga dipertegas Kepala Subbagian Kemananan dan Keselamatan Korlantas Kepolisian Republik Indonesia, Hari Purwanto yang mengatakan, dalam waktu satu jam, akibat berkendara yang tidak baik, 3-4 orang tewas akibat kecelakaan.

"Kita berdiri di ruangan ini saja, misalkan satu jam, sudah ada yang meninggal dunia karena kecelakaan. Jika dihitung, satu jam bisa 3 sampai 4 orang meninggal dunia di seluruh Indonesia. Kalau dibuat rata-rata sehari 70 sampai 80 orang, sangat mengerikan," kata Purwanto di Jakarta, Senin 3 Oktober 2016.

Utamakan Keselamatan, Ini Tips Aman Berkendara Sepeda Motor

Hal ini tentu membuat pemerintah kelimpungan dan diberikan tugas serta tanggung jawab oleh PBB untuk menekan angka kecelakaan di Tanah Air. "Kami diberikan waktu dimulai dari tahun 2010 hingga 2035 harus menekan perihal permasalahan kecelakaan baik motor ataupun mobil," ujar dia.

Oleh karena itu, kata Purwanto, saat ini pihak kepolisian telah melakukan berbagai cara untuk menekan angka kecelakaan yang ada di Tanah Air.

"Kami sudah mulai menargetkan pengurangan kecelakaan mulai dari tahun 2010, Target yang harus dilaksanakan oleh pemerintah RI, kita harus menekan angka 50 dari sekarang, harus diturunkan angkanya," tutur dia.

Purwanto menuturkan target tersebut dikategorisasikan ke beberapa tahun hingga mencapai nilai maksimal.

"Misalkan di tahun 2011-2015 target kami bisa turun 30 persen, 2016-2020 target 50 persen menekan angka kecelakaan. Sedangkan 2021-2025 menurunkan angka 65 persen dan 2026-2030 80 persen," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya