Ketua AISI: Yamaha dan Honda Pasti Saling Menjatuhkan

Logo Honda dan Yamaha. Dua pabrikan Jepang ini dituding melakukan kartel harga skuter matik 110-125cc.
Sumber :
  • Ist.

VIVA.co.id – Kasus dugaan kartel sepeda motor jenis skuter matik 110-125 cc antara PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) dan Astra Honda Motor (AHM), kembali mendapat tanggapan Ketua Umum AISI, Gunadi Sindhuwinata.

Skandal Kartel, Honda dan Yamaha Kompak Ajukan Kasasi

Dia mengakui, persaingan sepeda motor, terutama jenis skuter matik di Indonesia sangat berat. Untuk merebut pangsa pasar skuter matik di Tanah Air, produsen perlu bersaing dengan cukup keras.

"Kalau lihat pasang surutnya merek, itu sudah jelas di situ mempertunjukkan sebenarnya industri sepeda motor sangat kompetitif, artinya sangat bersaing terbuka di pasar," kata Gunadi.

Honda-Yamaha Tetap Salah, KPPU: Hakim Sepakat dengan Kami

Gunadi pun tak yakin bahwa anggotanya terlibat dalam persekongkolan dalam menetapkan harga jual sepeda motor jenis skuter matik di Indonesia. Menurut dia, kenaikan itu wajar terjadi pada persaingan bisnis.

"Anda pernah tahu di satu merek, ada yang harganya jauh lebih tinggi, tapi pangsa pasarnya mendapatkan persaingan dekatnya. Setelah itu kita melihat lewat selang beberapa waktu merek kedua yang berusaha menaikkan harga, pangsa pasarnya berkurang. Jadi jelas tidak mungkin karena terus bersaing," katanya.

Hakim Tolak Permohonan, Honda dan Yamaha Tetap Salah

Ia pun menegaskan tidak mungkin terjadi kartel antara Yamaha dan Honda karena keduanya tentu memiliki perhitungan dan target konsumen yang berbeda. "Diibaratkan catur, bidaknya terlihat semua, tapi yang jadi kunci adalah pasti satu sama lain akan menjatuhkan karena persaingannya ketat," kata Gunadi. (ase)

Sidang lanjutan dugaan kartel Honda-Yamaha di KPPU.

Nasib Kartel Yamaha-Honda di Tangan Mahkamah Agung

KPPU menghukum denda Yamaha dan Honda.

img_title
VIVA.co.id
28 Februari 2018