- VIVA.co.id/Dian Tami
VIVA.co.id – Sejumlah perusahaan otomotif Jepang bermanuver saling berafiliasi guna mengembangkan produk dan mempermudah jaringan pemasaran. Di 2016, setelah Toyota mengakuisisi Daihatsu, lalu ada pula Nissan yang mencaplok Mitsubishi.
Dengan adanya kerja sama antara perusahaan otomotif, tak dipungkiri hal itu akan berimbas pada sektor otomotif di Indonesia yang diprediksi bakal menambah banyak produk baru hasil kolaborasi.
Menanggapi banyaknya afiliasi perusahaan otomotif rupanya tak diambil pusing Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang merupakan wadah bagi pelaku industri khususnya roda empat.
Bahkan, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyatakan, afiliasi perusahaan otomotif bukanlah hal penting bagi Gaikindo. "Karena yang penting itu mereka investasi di Indonesia," ujar Yohannes saat ditemui di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu 2 November 2016.
Lebih lanjut Yohannes mengaku, dengan banyaknya pabrikan yang menanamkan modal di Indonesia dengan membangun pabrik di Tanah Air, maka hal itu dapat membuat produksi otomotif meningkat.
Yohannes sendiri menyilakan berbagai merek mobil untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan lainnya.
"Kalau suatu merek sedang mau berafiliasi seperti Nissan dengan Renault, kalau mau naik silakan saja, yang penting buat kami pabriknya dibuat di Indonesia, tidak di tempat lain. Karena saya ingin Indonesia jadi produk basis," ujarnya.