Merasakan Cepatnya Transmisi Mercedes-Benz Rakitan Indonesia

Mercedes-Benz GLC 250
Sumber :
  • V

VIVA.co.id – Mercedes-Benz baru-baru ini sudah mulai menyematkan transmisi otomatis 9G-Tronic pada beberapa line up kelas premium, kecuali sedan S-Class yang masih 7G-Tronic. Nah, transmisi otomatis sembilan percepatan ini sudah digunakan GLC 250 rakitan lokal. 

Kronologi Tabrakan Transjakarta Vs Mercedes Benz di Jaksel

Transmisi ini didukung hydrodynamic torque converter, yang diklaim dapat mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 6,5 persen.

Departement Manager Product Management Mercedes-Benz Indonesia, Yudi Lesmana, mengungkapkan perpindahan gigi GLC lebih halus dan dapat berpindah tanpa berurutan, baik naik maupun turun.

Mercedes-Benz Punya Sejarah Unik yang Jarang Diketahui Orang

Nah, untuk membuktikan kelebihan transmisi ini, VIVA.co.id mencobanya langsung, melalui acara test drive GLC 250, Rabu 2 November 2016.

Seperti apa?

Isi Bensin Rp200 Ribu, All New Veloz Bisa Diajak Jalan Sejauh Ini

Ya, meskipun rute yang dituju hanya berkutat di Jakarta, Namun macetnya Ibu Kota sepertinya pas untuk merasakan respons dan perpindahan setiap gigi transmisi otomatis ini.

Sebelum jalan, kami menempatkan posisi mode berkendara pada mode Comfort. Untuk mengoperasikan, tuas transmisi berada di bawah kanan setir, seperti shifter.

Transmisi Mercedes-Benz GLC rakitan lokal

Ketika awal berjalan di indikator MID, TFT menunjukkan 'D1' dan hanya sebagai awalan. Sebab, sekitar 1.000 rpm, transmisi ini sudah berganti kedua dan perpindahannya terasa halus.

Bahkan saat transmisi mulai berpindah ke D3 dan seterusnya rata-rata kitiran mesin berada di 2000 rpm. Perpindahan ini cukup cepat alias responsif, mungkin disebabkan karena rapatnya ruang rasio.

Karena macetnya Ibu Kota, mode berkendara Sport pun tidak kami gunakan. Meski begitu respons dan tenaga yang dihasilkan sangat cukup.

Uniknya, saat stop and go, posisi gigi D1 tidak ada, yang tertera di indikator langsung D2. Ternyata posisi ini tidak membuatnya bolot, ketika pedal gas dinjak tenaga tetap dapat dan terasa halus.

Selain itu, saat jalan mulai sedikit lengah posisi gigi D5 pun kami capai, tapi tidak lama kickdown kembali karena macet. Otomatis power menurun, ternyata perpindahan rasio tidak berurutan, alias langsung turun ke D3 tanpa melewati D4 terlebih dahulu.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya