Tiap Tahun Indonesia Bertambah Sejuta Mobil Baru 

Kota yang macet.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Seiring dengan kondisi pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat terhadap mobil pun terus bertumbuh. Meski begitu, ada dampak negatif yang tentunya menjadi momok bagi banyak orang, yakni kemacetan lalu lintas yang juga kian tak terbendung. Belum lagi masalah polusi yang semakin membahayakan kesehatan.

Puncak Arus Balik Lebaran di Sumut Berlangsung Selama 3 Hari

Berdasarkan catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah mobil baru yang terjual di Tanah Air tiap tahunnya di atas satu juta unit. Angka itu diproyeksikan bakal terus bertambah seiring dengan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar.

"Contohnya saja, pada tahun 2013 yaitu 1.229.902 unit, dan tahun ini kita prediksi mencapai 1,05 juta kendaraan terjual, tahun depan potensi kita akan naik walaupun tipis, di angka 1,1 juta unit," ujar Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta.

Arus balik di Padalarang Diprediksi sampai 15 April Kuantitas Lebih Besar dibanding Arus Mudik

Meski demikian, Gaikindo menyatakan, dari banyaknya populasi mobil yang terus bertambah, ada sekira 25 persen kendaraan perlu mendapat uji kelayakan karena beberapa faktor. Uji itu diperlukan demi kemaslahatan publik. Artinya, dari satu juta unit mobil di Tanah Air, ada sekira 250 kendaraan yang perlu dilakukan uji KIR.

"Kalau saya hitung selama sepuluh tahun ini, dari tahun 2005 sampai 2015, itu ada sekira 2,3 juta kendaraan yang harus di KIR. Kalau satu tahun, KIR-nya dua kali, berarti 4,6 juta satu tahun dan ini pekerjaan bersama," tutur dia.

Polisi Pastikan Tak Ada Kemacetan di Aceh Meskipun Lokasi Wisata Penuh

Maka itu, Gaikindo sebagai perwakilan dari Agen Pemegang Merek mobil di Indonesia menyampaikan kewajibannya untuk melakukan aftersales dan uji KIR guna menjaga fisik mobil.

Pabrik perakitan mobil Honda.

"Kalau manusia lahir dalam kondisi paling lemah, tapi kalau mobil dalam kondisi prima. Nanti dengan berjalannya waktu, akan mengalami penurunan performa. Nah inilah diperlukan aftersales. Kami memiliki seribu bengkel diler, tentu kami akan lakukan kendaraan yang sudah tidak dipakai, bisa baik lagi," katanya.

Lebih kecil dari tetangga

Meski terus bertambah, Yohannes mengatakan jumlah kepemilikan mobil di Indonesia masih cenderung sedikit dan kalah banyak dengan beberapa negara lain di Asia Tenggara secara khusus. Kata dia, dari seribu penduduk, 60 di antaranya sudah memiliki mobil.

Jumlah ini lebih rendah dibandingkan Thailand, di mana 160 orang dari seribu penduduknya sudah memiliki kendaraan pribadi. Sementara di Malaysia, dari seribu penduduk, presentase kepemilikan mobil yaitu 230 orang.

"Permasalahannya ke depan adalah bahwa dengan meningkatnya GDP (Gross Domestic Product) kita per kapita yang sekitar 3.500 lebih dan akan naik ke 5.000, dan potensi Indonesia dengan jumlah penduduk 260 juta, ke depan dalam dua tahun  kita yakin akan bisa memproduksi dua juta unit per tahun," kata Nangoi.

Keyakinan Nangoi pun diperkuat dengan angka penjualan mobil yang tiap tahunnya laku di atas satu juta unit.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya