Kisah Perwira Menyamar Penjual Gorengan Bongkar Pungli SIM

Aiptu Tutut.
Sumber :
  • Divisi Humas Polri

VIVA.co.id – Sebuah aksi eksentrik dilakukan seorang polisi yang rela menyamar, demi membongkar praktik calo Surat Iizin Mengemudi (SIM) yang berkeliaran di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat.

2 Angkot Biru Ini Jadi Viral di Media Sosial

Polisi tersebut, yakni Aiptu Tutut, salah satu anggota Timsus Satpas Polda Metro Jaya yang demi memuluskan aksinya rela menyamar sebagai penjual gorengan, atau pun penyapu jalanan.

Hasilnya, calo SIM yang selama ini berkeliaran di Satpas SIM Daan Mogot berhasil diringkus. “Saya mendapat perintah dari atasan untuk mengungkap kasus percaloan SIM di Daan Mogot, yang marak dikeluhkan oleh masyarakat,” ujar pria asal Purworejo, Jawa Tengah itu, seperti dilansir Divisi Humas Polri, Senin 5 Desember 2016.

Cara Pemotor Hindari Basah saat Hujan Ini Bikin Warganet Tersenyum

Tutut menceritakan, berdasarkan hasil perburuannya mencokok para calo SIM, mereka umumnya meminta imbalan Rp700 ribu hingga Rp1 juta.

Perwira ini, awalnya mengaku kesulitan untuk mengungkap kasus tersebut saat pertama kali ditugaskan. Namun, kemudian Tutut berpikiran untuk menyamar sebagai tukang gorengan dengan menggunakan gerobak dorong dan menjajakan dagangannya di sekitar Satpas SIM Daan Mogot. “Banyak teman-teman sesama anggota polisi tidak ada yang mengenali saya,” ujar dia.

Honda Jazz Nekat Masuk Jalur Sepeda, Sanksinya Enggak Main-main

Dari penyamaran tersebutlah, Aiptu Tutut mengetahui siapa-siapa saja yang melakukan praktik percaloan. Ia, kemudian menginformasikan kepada tim Satpas calo-calo yang berkeliaran dan langsung ditangkapi.

Selain menyamar sebagai tukang gorengan, Aiptu Tutut juga menjadi penyapu jalanan. “Terkadang, saya juga jadi penyapu jalanan. Banyak informasi yang saya dapat,” terangnya.

Atas keberhasilan mengungkap praktik percaloan dan juga penipuan di lingkungan Satpas SIM Daan Mogot, Aiptu Tutut mendapat penghargaan dari pimpinannya. Bintara jebolan Lido 14 itu berharap, agar masyarakat tidak yang lagi membuat SIM maupun perpanjangan dengan cara yang tak dianjurkan. “Lebih baik bertanya langsung daripada bertanya pada orang yang tidak dikenal,” ujar Aiptu Tutut. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya