- Yourmechanic
VIVA.co.id – Demi mengurangi biaya produksi, mobil yang masuk dalam kategori low cost green car umumnya tidak dibekali dengan fitur defogger atau antiembun pada kaca belakang.
Lantas, apakah fitur yang saat berguna ketika melintas di daerah pegunungan atau kawasan yang beriklim dingin ini dapat ditambahkan?
Technical Service Executive Coordinator Astra Daihatsu Motor, Anjar Rosjadi mengatakan, secara teori, hal itu bisa dilakukan. Namun, ia tidak menyarankannya, karena akan memengaruhi sistem kelistrikan mobil.
"Secara teknik, saya tidak menyarankan penambahan-penambahan yang sifatnya elektrikal secara mandiri. Karena, risikonya besar," ujarnya kepada VIVA.co.id di Jakarta, Selasa 6 Desember 2016.
Kata dia, selain menggugurkan garansi, pemasangan defogger juga memiliki efek samping. "Kecuali kalau pasang di bengkel resmi. Tapi biasanya enggak ada (yang menyediakan). Aftermarket juga enggak ada," ungkapnya.
Jika ingin mengadopsi fitur ini, banyak ubahan yang perlu dilakukan. Mulai dari cara pemasangan hingga sistem kelistrikan.
"Meski kacanya sama, tapi ketika ditempel, enggak seperti stiker. Tetap ada proses. Sehingga, saat defogger berfungsi, rambatan panasnya maksimal,” jelasnya.
Suzuki Siapkan Mobil Baru Pengganti Karimun, Demi Saingi Brio?
Suzuki siapkan pengganti Karimun Wagon R yang sudah disuntik mati, namun belum ada bocoran terkait namanya.
