Pakai SSS, Yamaha Mio M3 Tetap Bisa 'Ngacir'

Yamaha Mio M3 125 SSS.
Sumber :
  • Dok: Yamaha

VIVA.co.id – Guna mengurangi pemakaian bahan bakar dan menekan emisi gas karbon, pabrikan mobil menghadirkan sistem yang dapat mematikan dan menghidupkan mesin secara otomatis, saat terjebak kemacetan.

Bukan Cuma Mobil Baru, Ini Strategi Wuling Layani Konsumen di RI

Teknologi ini rupanya juga sudah mulai diaplikasikan oleh produsen sepeda motor. Salah satunya Yamaha, yang mengemasnya dalam sebuah fitur bernama Stop Start System (SSS).

Cara kerjanya sama dengan yang ada di mobil, mesin akan dimatikan ketika motor berhenti lebih dari lima detik. Saat lalu lintas mulai bergerak kembali, pengendara hanya perlu memutar tuas gas, mesin akan hidup secara otomatis.

Selain Punya Perintah Suara, Mobil Wuling Bakal Lebih Canggih

Untuk bisa melakukan hal itu, tentu perlu penerapan teknologi khusus. Saat berkunjung ke kantor VIVA.co.id, Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Ferry, berusaha menjelaskannya.

“Teknologi SSS pada Mio M3 125 memakai sistem double crankshaft position sensor, engine control unit dengan tambahan pin dan aki yang lebih besar,” ujar Ferry.

Di Mobil Masa Depan, Sandaran Tangan Bisa Jadi Layar Sentuh

Aki dengan kapasitas lebih besar dibutuhkan, karena sistem SSS memerlukan daya listrik yang lebih besar. Sementara itu, tambahan pin pada ECU digunakan untuk mengakomodasi adanya tambahan sensor pada sistem tersebut.

Dengan adanya double crankshaft position sensor, mesin skuter matik andalan Yamaha ini mampu hidup secara otomatis dengan waktu lebih cepat.

Hal ini dikarenakan, mesin akan dimatikan saat posisi piston berada pada langkah kompresi. Campuran bensin dan udara sudah berada di dalam silinder, siap untuk dibakar.

Namun, pada kondisi normal, crankshaft harus berputar dua kali sebelum bisa melakukan pembakaran. Hal ini dikarenakan saat mesin mati secara normal, tidak ada campuran bensin dan udara di silinder.

Karena dua putara dianggap terlalu lama, maka Yamaha memasang sensor tambahan pada crankshaft. Fungsinya adalah untuk memberi tahu ECU agar segera menyalakan busi, tidak perlu menunggu dua kali putaran crankshaft.

Alhasil, mesin dapat dengan cepat hidup dan motor bisa segera melaju dalam hitungan sepersekian detik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya