Tiga Tantangan Industri Otomotif Indonesia di 2017

Pekerja sedang mengecek mobil Kijang Innova di Pabrik Toyota Karawang 1.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Hadi Suprapto

VIVA.co.id – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menyebutkan, setidaknya ada tiga tantangan yang akan dihadapi industri otomotif nasional pada tahun ini.

Waspada, Ini Tanda-tanda Ban Mobil Mau Pecah!

Sekretaris Umum Gaikindo, Kuku Kumara mengatakan, tantangan pertama yakni memproduksi mobil yang mengedepankan isu energi dan lingkungan.

"Beberapa negara tujuan ekspor otomotif Indonesia, seperti Timur Tengah, sudah mulai menerapkan pajak emisi karbon. Indonesia masih menerapkan standar Euro2, itu pun tidak penuh," kata Kuku di Jakarta.

Vespa 140th of Piaggio: Edisi Terbatas Merayakan 140 Tahun

Tantangan kedua yakni memproduksi mobil dengan standar keamanan yang lebih ketat. Dia mencontohkan, Indonesia sampai saat ini hanya mewajibkan penggunaan sabuk pengaman di kursi depan saja.

"Perkembangan lebih maju, airbag juga jadi teknologi keamanan yang saat ini makin meningkat. Ini yang harus dikejar industri otomotif Indonesia ke depan," ujar dia.

3 Kendaraan Hino Dapat Sertifikat TKDN

Terakhir adalah isu perdagangan bebas. Saat ini, kompetisi kendaraan semakin meningkat. Karena, banyaknya pilihan jenis kendaraan, lantaran tarif impor yang rendah.

"Masuknya CBU (completely built up)berkompetisi dengan produk dalam negeri. Makin banyak pilihan, impor biaya masuk relatif murah, bahkan relatif nol. Inilah persaingan yang ada," katanya.

Meski demikian, ia optimistis penjualan mobil tahun ini akan naik. "Kami optimis bisa tumbuh lebih dari enam persen. Kalau dilihat, pertumbuhan penjualan naik sekitar 4,5 persen dibanding sebelumnya." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya