Bahaya Motor Injeksi Nekat Terobos Banjir

Ilustrasi/Pemotor melintasi banjir Jakarta
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Hujan terus mengguyur Ibu Kota Jakarta dan sejumlah wilayah lainnya di Indonesia. Bagi Anda yang hendak bepergian dengan sepeda motor, mesti mawas diri, jangan sampai kendaraan yang digunakan mogok karena nekat menerabas banjir.

Catatan Buat Orang Tua, 4 Bahaya Meninggalkan Anak di Dalam Mobil

Salah satu jenis motor yang rentan terhadap banjir adalah berjenis injeksi. Meski motor jenis injeksi saat ini menjadi idola di masyarakat, namun tetap wajib waspada karena motor injeksi juga memiliki kelemahan, utamanya saat hujan datang seperti sekarang ini.

“Sepeda motor sport, apalagi yang sudah injeksi dibuat bukan untuk pandai berenang, tetapi untuk dinikmati performanya yang kencang. Kalau ketemu banjir, trik paling aman ya jangan diterjang,” ujar Manajer Sportisi Motorsport, Brahmanto, seperti dilansir WeloveHonda.

Mengenal Forged Piston, Teknologi Unggulan Yamaha Adopsi dari MotoGP

Meski pada umumnya pabrik sudah mendesain sensor-sensor yang tersebar pada mesin itu terlindungi dari air, tetapi jika apes dan sensor itu terendam, sudah pasti terjadi korsleting. Kalau sudah begini jadi harus diagnosa ulang.

Dia menganjurkan, ada beberapa teknik khusus yang bisa dilakukan agar air tak masuk ke ruang bakar melalui pembuangan jika tetap nekat ingin menerabas banjir. Tahan gas di posisi gigi satu supaya RPM tinggi dengan memainkan kopling. "Kalau bisa jangan berhenti, tetapi risiko yang akan dialami adalah kampas kopling yang besar kemungkinan akan habis. Tetapi tetap lebih murah dibandingkan harus mengganti apabila water hammer," kata dia.

Pengguna Mobil yang Terjebak Macet di Puncak Wajib Periksa Ini

Sementara itu, Mekanik Astra Honda Authorized Service Station (AHASS), Stanley Sibuea, mengatakan, ada trik sendiri yang harus dilakukan jika pengendara memang ingin nekat menerjang banjir. Hal ini dilakukan agar tak merepotkan para pemilik kendaraan nantinya.

"Kalau banjirnya melebihi knalpot atau genangan airnya melebihi setengah ban motor, sebaiknya motor dimatikan dan dituntun," kata Stanley kepada VIVA.co.id.

Menurut dia, bila pemilik motor memaksa kendaraannya dalam keadaan mesin menyala melaju di ketinggian air yang melebihi knalpot, maka air yang masuk ke mesin membuat motor mogok, bahkan parahnya motor bisa terkena penyakit water hammer.

Stanley menjelaskan water hammer terjadi akibat adanya air yang masuk ke ruang bakar mesin saat motor melintasi banjir dalam kondisi mesin menyala. "Air masuk tersedot melalui filter udara sehingga menyebabkan ledakan dalam ruang bakar mesin. Ini bisa mengganggu proses kerja mesin karena tidak bisa mengkompresi udara," ungkapnya.

Bila sudah demikian, kata dia, pemilik motor harus segera servis turun mesin. Biayanya pun sekitar Rp1,5 juta. Sebab, kata dia, sangat berbahaya bila mesin motor keadaan menyala dipaksa untuk melintasi banjir. Komponen yang terdapat dalam mesin bisa mengalami kerusakan.

"Kalau motornya nyala terus dipaksa terobos banjir bisa jadi setang shaker atau setang piston patah, busi mati jadi enggak ada proses pembakaran. Jadi daripada ngeluarin biaya mahal, lebih baik motor dimatikan dan dituntun saat berada di area terkena banjir," katanya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya