Alasan Banyak Leasing Tak Mau Biayai Kredit Mobil China

Wuling Hongguang.
Sumber :
  • Thenewswheel.com

VIVA.co.id – Sejak kemunculannya pada tahun 2006 silam, mobil-mobil Tiongkok yang masuk pasar otomotif Indonesia hingga kini belum menunjukkan taji penjualan secara signifikan. Padahal, ada tiga merek yang sudah menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air, yakni Chery, Foton, dan Geely.

Di Pameran Ini Kredit Mobil Honda Uang Mukanya Mengejutkan

Di awal kemunculan, mereka berambisi menjadikan Indonesia sebagai pasar strategisnya. Namun nasib berkata lain, tiga merek itu kini justru kian turun penjualannya, kalah saing dengan produsen mobil asal Jepang, Amerika dan Eropa.  

Ada beberapa faktor yang turut menjadikan populasi mobil Tiongkok kurang diminati, salah satunya tak maunya lembaga pembiayaan untuk membiayai kredit terhadap mobil asal Tirai Bambu tersebut.

Dapat Diskon PPnBM, Cicilan Paling Murah Avanza Baru Mengejutkan

Menurut Betty Anjarini, Regional Manager MPM Finance area Jabodetabek, belum diambilnya pengkreditan untuk mobil Tiongkok karena harga nilai jual kembalinya yang cukup jatuh di pasaran. Sehingga ini cukup jadi pertimbangan banyak lembaga pembiayaan.

"Kenapa, karena kami melihat hasil resale value-nya itu cukup jatuh, sehingga kami harus memikirkan itu juga pada saat membiayai satu kendaraan," katanya kepada VIVA.co.id.

Gak Nyangka Segini Cicilan Toyota Voxy Baru Jika Dibeli Kredit

Selain itu, populasi mobil Tiongkok juga dianggap kurang banyak, kalah dengan kompetitor lain seperti Korea atau pun Malaysia. "Kami juga pikirkan pada saat kontrak atau tengah jalan si konsumennya tahu-tahunya tidak melanjutkan, ternyata pas diambil resale-nya jatuh," ujarnya. 

Untuk itu, banyak pembiayaan kredit kemudian memilih fokus untuk membiayai mobil-mobil yang banyak digandrungi masyarakat. Meski begitu, bukan tak mungkin ke depannya mereka akan melakukan pembiayaan kredit untuk mobil Tiongkok apabila margin dan harga jualnya stabil.

"Tapi untuk sekarang belum ya. Kalau Wuling --mobil baru dari China yang akan masuk ke RI-- juga tidak tahu ke depannya seperti apa," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya