Modifikasi Bimantara Cakra, Mobnas Rasa Gado-gado

Modifikasi Bimantara Cakra.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasin Fadilah

VIVA.co.id – Kecintaan Waston terhadap Indonesia, membuat pria berdarah Jawa-Sunda itu akhirnya membeli sebuah mobil yang dulu sempat tenar di era 90-an, yaitu Bimantara Cakra

Cuma Modal Rp100 Ribu Bisa Dapat Mobil Kustom di Kustomfest 2023

Bersaing dengan mobil Timor yang berbasis dari KIA, mobil ini sempat digadang jadi mobil nasional yang digawangi oleh salah satu keluarga Cendana, yaitu Bambang Trihatmodjo.   

Dalam menggalang proyeknya, Bambang menjalin kerja sama dengan Hyundai. Sayangnya, nasib proyek ini kandas pascakrisis ekonomi 1998. Namun, hal itu tidak mengurangi kebanggaan Waston pada mobil yang berbasis dari Hyundai Accent itu.

Modifikasi Mobil Mulai Digandrungi Kembali di Indonesia

"Mobil ini bisa dibilang embahnya Hyundai. Pertama kali masuk Indonesia, mobil ini barengan sama mobil Timor," katanya, saat ditemui VIVA.co.id di Jakarta.

Waston mengaku sangat mencintai mobil tersebut. Alasannya, karena kendaraan itu merupakan yang pertama dibeli dari hasil keringatnya. 

Insinyur Toyota Bisa Menangis Melihat Avanza Dibuat Seperti Ini

"Prinsip saya begini, kalau mobil baru jadi bagus itu biasa, tetapi kalau mobil lama bagus kan luar biasa. Mobil ini sudah 10 tahun saya beli dan tidak akan saya jual," tuturnya. 

Soal modifikasi, Waston memilih dua gaya, yaitu racing pada eksterior dan elegan pada interior. 

Modifikasi Bimantara Cakra.

Modifikasi Bimantara Cakra (Foto: VIVA.co.id/Yasin Fadilah)

"Kisi-kisi AC saya ubah semua. Sebelumnya tidak bisa ditutup, saya ubah jadi bisa menutup. Selain itu, dulu itu audionya kan masih single DIN, saya ubah jadi double DIN," ujarnya. 

Bagian setir juga diganti dengan model tiga palang. Agar lebih nyaman, pelapis jok memakai MBTech.

“Untuk mesin, tidak ada yang diubah. Tetap sama, karena konsepnya buat harian. Biar irit, jadinya open filter. Tadinya sambungan lebih banyak, dijadikan satu, tambah tenaga," ungkapnya. 

Agar terlihat gagah, ia mengganti pelek dengan ukuran yang jauh lebih besar. Ketinggian per juga diubah, agar mobil terlihat rendah.

"Pelek awalnya 14 inci diubah jadi 18 inci. Fender saya gembungin, tambah lima sentimeter. Karena offset-nya 40 milimeter, tambah adaptor lima milimeter," katanya. 

Modifikasi Bimantara Cakra.

Modifikasi Bimantara Cakra (Foto: VIVA.co.id/Yasin Fadilah)

Kesan moderen ditampilan melalui aplikasi body kit dan penggantian lampu depan, serta belakang. "Lampu depan sudah menggunakan Audi A4, taetpi bukan pabrikan, aftermarket. Lampu belakang saya pakai Altis," ungkapnya. 

Waston mengaku menghabiskan waktu satu tahun lebih untuk melakukan semua modifikasi itu. "Pengerjaan bertahap, tidak secara langsung. Tiga bulan bangun eksterior, dua bulan interior. Kalau dikira-kira, setahun lebih waktunya. Menghabiskan dana sekitar Rp60-75 jutaan," tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya