Nissan Temukan Cara Ukur Kekuatan Mobil di Gurun Pasir

Nissan Navara taklukkan medan berat Gurun Sahara
Sumber :
  • Dok: Nissan Motor Indonesia

VIVA.co.id – Bukan rahasia lagi jika saat ini masih banyak pro dan kontra mengenai cara mengukur kekuatan sebuah kendaraan di medan off road khususnya gurun padang pasir. Namun temuan dari Nissan Timur Tengah ini dapat menjadi solusi.

Dalam Setahun Mobil Mitsubishi Ini Dibuat 100 Ribu Unit

Para insinyur Nissan kini tengah mengembangkan Camel Power, formula yang diyakini dapat mengukur performa kendaraan di gurun padang pasir. Maklum saja, hingga saat ini belum ada alat pengukuran baku untuk mengetahui performa mobil di gurun.

Dalam keterangan tertulisnya yang diterima VIVA.co.id, Nissan menciptakan Camel Power sebagai upaya memberikan solusi atas beragam diskusi mengenai bagaimana cara mengukur kemampuan off-road dari kendaraan SUV di pasar yang spesifik, seperti di kawasan Teluk.

Bos Honda Bertemu Nissan, Bahas Isu Penting

Diketahui, tenaga kuda saja sebenarnya tidak cukup untuk mengartikan sebuah kendaraan bisa tampil mumpuni di kondisi padang gurun yang berpasir. Seperti halnya tenaga kuda, Camel Power pun dapat diperhitungkan secara ilmiah, sehingga memunculkan harapan akan metode pengukuran yang lebih tepat bagi kendaraan yang berjibaku di padang gurun.

“Selama dua tahun terakhir kami telah meneliti berbagai unsur yang membuat kendaraan seperti Nissan Patrol cocok untuk dikendarai di padang gurun. Kami menemukan bahwa pada dasarnya terjadi kondisi saling memengaruhi antara berat kendaraan, kecepatannya ke arah tertentu, dan lintasan yang dilaluinya saat bergerak," kata Insinyur dari Unit Camel Power, Joseph Rachid El Hachem.

Nissan Ariya Nismo Unjuk Gigi di Tokyo Auto Salon

Masih menurut Joseph, faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi termasuk manuver, torsi mesin, dan tentu saja keterampilan mengemudi. Dengan membakukan kecepatan dan lintasan kendaraan dalam lingkungan tertentu, bisa mengukur seberapa cepat kendaraan bergerak pada jarak tertentu dan memasukkan faktor beban kendaraan.

Diakui memang agak mengejutkan, bahwa formula semacam itu baru dikembangkan saat ini, mengingat banyaknya waktu dan energi yang dihabiskan oleh komunitas off-road untuk mengklaim maupun membuat kontra-klaim tentang kendaraan yang ideal untuk kondisi seperti padang gurun.

Karena itu, Nissan mencoba mengambil inisiatif dan secara konkret mulai mengembangkannya, dengan mengambil fokus awal di pasar kawasan Teluk.

“Nissan optimistis nantinya konsep bisa diterima oleh kalangan luas, baik komunitas pencinta off-road, maupun pelanggan yang memang membutuhkan kendaraan off-road untuk moda transportasi sehari-hari," kata Managing Director Nissan Timur Tengah, Samir Cherfan.

Diharapkan Camel Power nantinya dapat menjadi satuan yang bisa digeneralisasi. Formula perhitungan Camel Power akhirnya diterjemahkan sebagai berikut: Camel Power (CP) = velocity (kecepatan benda ke arah tertentu) x weight (berat benda) x sin (trajectory/lintasan benda yang bergerak dengan tenaga).

Karya ilmiah beserta rumus hasil kolaborasi ini juga telah disampaikan Nissan Timur Tengah kepada badan pemerintah terkait, yakni ESMA (Emirates Authority for Standardization and Metrology), dan diterima dengan baik sebagai ide satuan pengukuran baru.

ESMA menyetujui dan mendukung proses pengujian lanjutan yang diperlukan untuk membakukan hal ini, mulai dari tahap regional, yang nantinya akan berakhir sebagai pengujian global. Camel Power rencananya akan digunakan di gerai dan material promosi untuk menjelaskan kemampuan berbagai model SUV Nissan di Timur Tengah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya