- Dok: BMW Group
VIVA.co.id – BMW merupakan merek mobil yang berasal dari Jerman. Di Indonesia, BMW dikenal sebagai mobil mewah yang memiliki harga tinggi dan hanya bisa dimiliki oleh kalangan tertentu saja.
Dengan citra seperti itu, BMW pun dikenal sebagai mobil yang biaya perawatannya terbilang mahal. Penilaian itu, juga berlaku untuk mobil buatan Eropa, terlebih model klasik, atau tahun lama.
Namun, anggapan itu ditepis pengguna mobil BMW serie-3 E46, Zulham. Menurutnya, perawatan mobil BMW, apalagi yang seri klasik cukup mudah dan tidak mahal, tak ubahnya perawatan mobil pada umumnya.
"Kurang lebih sama perawatannya," kata Zulham kepada VIVA.co.id di Bekasi, Sabtu 25 Maret 2017.
Adapun perawatannya adalah penggantian oli secara rutin. Untuk semi sintetik, penggantian dilakukan setiap 3.000-4.000 kilometer, sedangkan full sintetik setiap 7.000-10.000 km.
"Mesin harus juga dipanasin, oli jangan sampai mengendap. Kalau mobil kelamaan taruh di garasi, tangki bensin bisa berkerak, uap air juga masuk bisa korosi. Harus sering dikendarai," ujarnya menambahkan.
Anggota Bimmers Community itu mengatakan, perawatan yang harus lebih diperhatikan adalah sistem pendingin. Alasannya, kondisi iklim Eropa dengan Indonesia berbeda.
"Sistem pendingin di BMW E46 tertutup. Banyak pengguna BMW E46 yang enggak tahu cara ngisi air radiator, kebanyakan nyamain sama mobil Jepang. Padahal, harus ada buang angin," ucapnya.
Kata Zulham, bagian kaki-kaki BMW E46 juga harus rutin dicek. Mengingat, komponen yang termakan usia. Jangan sampai membahayakan keselamatan diri.
"Mobil Eropa meski tua tapi komponen bandel. Yang penting, kita cek rutin saja. Bensin juga pakai oktan tinggi lah biar mesin awet. Biaya perawatan ganti oli paling berkisar Rp350 ribu-Rp700 ribu ya sesuai mobilnya," katanya. (asp)
