Efek Buruk Penerapan Emisi Euro 4 di Indonesia

Ilustrasi uji emisi.
Sumber :
  • Antara/Ismar Patrizki Antara/Ismar Patrizki

VIVA.co.id – Pemerintah lewat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akhirnya memutuskan untuk memberlakukan standar emisi Euro 4 di Indonesia. Namun, aturan ini baru berlaku untuk kendaraan roda empat atau lebih.

Catat, 14 SPBU di Jabodetabek Ini Gelar Uji Emisi Gratis

Kepastian akan diberlakukannya Euro 4 ini dibenarkan Direktur Jenderal Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Karliansyah, saat dihubungi VIVA.co.id.

“Kami bersama pelaku industri otomotif, dalam hal ini Gaikindo dan penyedia bahan bakar (Pertamina), telah beberapa kali bertemu terkait kesiapan dari penerapan aturan ini. Paling tidak, aturan ini benar-benar dapat diterapkan 18 bulan lagi," kata Karliansyah, Jumat, 31 Maret 2017.

Wajib Uji Emisi di Jakarta Gak Cuma Kendaraan Plat Nomor B Saja

Isu penerapan Euro 4 di Tanah Air sebenarnya sudah lama bergulir. Satu tahun lalu, baik agen tunggal pemegang merek maupun asosiasi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo telah menyatakan pendapat mereka terkait hal tersebut.

Intinya, mereka sangat mendukung program perubahan standar emisi Euro 2 yang saat ini diterapkan, menjadi Euro 4. Salah satu alasannya yakni memudahkan produsen mobil dalam hal penyediaan produk berstandar internasional. Jika Indonesia memakai Euro 4, maka mereka tidak perlu mengubah spesifikasi mobil, baik yang diimpor maupun diekspor.

Ada Kabar Baik untuk Penggemar Isuzu Panther

Namun sayangnya, penerapan Euro 4 juga memiliki dampak buruk, khususnya bagi konsumen. Hal itu disampaikan Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, beberapa waktu lalu.

Ia memastikan, jika pemerintah resmi mengetuk palu regulasi  standar emisi Euro4, bukan tak mungkin hal itu akan membuat harga jual Daihatsu dan mobil terbaru dari berbagai merek lainnya akan mengalami kenaikan.

“Kami sebagai pemegang merek siap saja. Sekarang, pemerintahnya yang mau bagaimana. Semua perusahaan dipastikan akan mengalami kenaikan harga,” jelasnya.

Meski demikian, ia mengaku bahwa Daihatsu Indonesia tidak keberatan jika harus menerapkan stadar Euro 4 pada produknya. Sebab, ada beberapa produk Daihatsu Indonesia yang diekspor ke luar negeri.

”Di Jepang, standar emisi sudah Euro 5, dan Daihatsu mengekspor mobil ke beberapa negara dengan standar Euro 4,” tuturnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya